Kepala Terminal Purboyo Kota Madiun, Jawa Timur, Suyatno menyatakan jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi bus di terminal setempat menurun drastis hingga lebih dari 50 persen sebagai dampak darurat wabah COVID-19 yang ditetapkan pemerintah.

Menurut dia, sejak masyarakat diimbau melakukan jaga jarak sosial, jumlah penumpang di Terminal Purboyo turun drastis dari biasanya.

"Masyarakat banyak yang sadar untuk tidak bepergian ke mana-mana saat masih darurat seperti ini," ujar Suyatno kepada wartawan di Madiun, Selasa.

Sesuai data, jumlah armada bus yang masuk ke Terminal Madiun setiap harinya mencapai kisaran 400 hingga 500 unit bus dengan rata-rata penumpang di kisaran 5.000 hingga 7.000 orang.

Pihaknya mencatat penurunan signifikan terjadi sejak sepekan terakhir. Bahkan akhir pekan yang biasanya selalu ada lonjakan, justru sebaliknya semakin sepi.

Tercatat pada Sabtu (21/3), jumlah penumpang bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) yang datang atau turun di terminal hanya sekitar 32,9 persen dari hari biasa. Sedangkan penumpang bus AKAP yang berangkat dari Terminal Madiun tercatat turun hingga 36,9 persen.

"Bahkan, Minggu keesokan harinya (22/3), penumpang bus AKAP yang datang atau turun di Terminal Madiun menurun hingga 50,2 persen. Sedangkan yang berangkat turun 52,0 persen," katanya.

Guna mencegah penyebaran virus corona, tim gabungan BPBD Kota Madiun dan Damkar Satpol PP Kota Madiun telah menyemprot semua area Terminal Purboyo dengan cairan disinfektan. Proses penyemprotan disinfektan tersebut berlangsung satu jam.

"Damkar dengan mobil pemadam kebakaran, menyemprotkan cairan disinfektan hingga area landasan bus pada Senin pagi (23/3)," kata Suyatno.

Ia menambahkan, sampai saat ini pihak Kementerian Perhubungan belum menginstruksikan pembatasan armada bus yang beroperasi. Dengan semakian sepinya jumlah penumpang, jumlah armada dipastikan akan ikut berkurang dengan sendirinya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020