Sejumlah pengemudi transportasi umum roda dua ojek online atau dalam jaringan (daring) di Surabaya mengaku senang disemprot disinfektan yang dilakukan secara gratis oleh pemerintah daerah setempat.
"Ini sudah dua kali saya ikut penyemprotan disinfektan," ujar Heru Budi Darmawan, satu dari puluhan pengojek daring yang Minggu siang terlihat rela mengantre di bawah terik matahari untuk disemprot disinfektan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan maupun pengemudinya itu digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan penularan virus corona (COVID-19).
"Pertama saya ikut penyemprotan disinfektan seperti ini di Bungurasih, kemarin," ucap Heru.
Senada dengan Heru, pengojek daring lainnya, Dedi Budi berharap penyemprotan disinfektan secara gratis seperti ini bisa membebaskan dirinya bersama rekan-rekan seprofesi lainnya dari ancaman wabah COVID-19.
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur, Wali Kota dan seluruh pihak lainnya yang telah peduli kepada kami. Profesi kami yang lebih sering berada di jalanan dan bertemu banyak orang memang rentan terpapar virus corona," ujarnya.
Sementara itu, selama sepekan terakhir, menurut Heru dan Dedi, pendapatannya menurun drastis baik dari segi jumlah penumpang maupun pemesanan makanan.
"Tapi untuk pemesanan makanan masih lebih banyak dibanding jumlah penumpang yang mengorder kami selama sepekan terakhir. Mungkin karena masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah karena takut tertular virus corona," ujar Heru.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan penyemprotan disinfektan telah efektif dilakukan di tempat-tempat keramaian, termasuk rumah ibadah dan transportasi umum roda empat maupun roda dua sejak hari Senin, 16 Maret lalu.
"Untuk terminal, yang disemprot disinfektan bukan hanya fasilitas umumnya saja. Kursi-kursi di dalam bus juga disemprot. Selain kendaraan umum roda empat, kendaraan umum roda dua juga disemprot disinfektan," katanya.
Jumlah pasien yang diduga terpapar maupun yang telah terkonfirmasi positif virus corona (COVID-19) di wilayah Jawa Timur terbilang menigkat signifikan.
Hingga siang hari ini, jumlah warga berstatus pasien dalam pemantauan PDP COVID-19 yang tersebar di berbagai daerah Jawa Timur terdata 79 orang. 26 di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu sebanyak 793 orang yang tersebar di berbagai kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Penyemprotan disinfektan ini menjadi salah satu ikhtiar kami untuk mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas di wilayah Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Ini sudah dua kali saya ikut penyemprotan disinfektan," ujar Heru Budi Darmawan, satu dari puluhan pengojek daring yang Minggu siang terlihat rela mengantre di bawah terik matahari untuk disemprot disinfektan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Penyemprotan disinfektan terhadap kendaraan maupun pengemudinya itu digelar Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menekan penularan virus corona (COVID-19).
"Pertama saya ikut penyemprotan disinfektan seperti ini di Bungurasih, kemarin," ucap Heru.
Senada dengan Heru, pengojek daring lainnya, Dedi Budi berharap penyemprotan disinfektan secara gratis seperti ini bisa membebaskan dirinya bersama rekan-rekan seprofesi lainnya dari ancaman wabah COVID-19.
"Terima kasih kepada Ibu Gubernur, Wali Kota dan seluruh pihak lainnya yang telah peduli kepada kami. Profesi kami yang lebih sering berada di jalanan dan bertemu banyak orang memang rentan terpapar virus corona," ujarnya.
Sementara itu, selama sepekan terakhir, menurut Heru dan Dedi, pendapatannya menurun drastis baik dari segi jumlah penumpang maupun pemesanan makanan.
"Tapi untuk pemesanan makanan masih lebih banyak dibanding jumlah penumpang yang mengorder kami selama sepekan terakhir. Mungkin karena masyarakat lebih banyak berdiam diri di rumah karena takut tertular virus corona," ujar Heru.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan penyemprotan disinfektan telah efektif dilakukan di tempat-tempat keramaian, termasuk rumah ibadah dan transportasi umum roda empat maupun roda dua sejak hari Senin, 16 Maret lalu.
"Untuk terminal, yang disemprot disinfektan bukan hanya fasilitas umumnya saja. Kursi-kursi di dalam bus juga disemprot. Selain kendaraan umum roda empat, kendaraan umum roda dua juga disemprot disinfektan," katanya.
Jumlah pasien yang diduga terpapar maupun yang telah terkonfirmasi positif virus corona (COVID-19) di wilayah Jawa Timur terbilang menigkat signifikan.
Hingga siang hari ini, jumlah warga berstatus pasien dalam pemantauan PDP COVID-19 yang tersebar di berbagai daerah Jawa Timur terdata 79 orang. 26 di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19. Selain itu sebanyak 793 orang yang tersebar di berbagai kabupaten/ kota wilayah Jawa Timur berstatus orang dalam pemantauan (ODP).
"Penyemprotan disinfektan ini menjadi salah satu ikhtiar kami untuk mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas di wilayah Jawa Timur," ujar Gubernur Khofifah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020