Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung memberlakukan kebijakan pembatasan terhadap kunjungan pasien rawat inap demi mencegah risiko penularan serta penyebaran wabah COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) antarpasien maupun antara pengunjung dengan pasien.

"(Kebijakan ini) tujuan utamanya adalah mengurangi (potensi) kontak sosial atau social distance. Jadi agar tidak banyak kerumunan orang juga, karena rumah sakit kan tempat yang rawan terhadap penularan (virus)," kata Wakil Direktur RSUD dr. Iskak Tulungagung dr, Kasil Rokhmad di Tulungagung, Jawa Timur, Senin.

Baca juga: Pasien dalam pengawasan corona asal Pacitan dirujuk ke RSUD Tulungagung

Dijelaskan, keputusan pembatasan kunjungan itu diberlakukan seiring keputusan pemerintah yang menetapkan status Darurat Bencana Nasional COVID-19.

Ada tiga poin keputusan yang ditempuh manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung. Pertama, pengunjung pasien tidak diperkenankan lagi masuk area rawat inap. Poin ini ditegaskan dengan peniadaan jam kunjung pasien, terhitung mulai 16 Maret.

Baca juga: Antisipasi dini dan pencegahan, cara RSUD dr Iskak hadapi COVID-19

Kedua, manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung memberlakukan pembatasan kunjungan pasien maksimal dua orang.

"Asumsinya mereka bisa bergantian ya, satu penunggu boleh di dalam ruang perawatan rawat inap, dan satu menunggu di luar supaya bisa saling berkoordinasi dan bekerja sama," kata dr. Kasil.

Baca juga: RSUD Iskak Tulungagung klarifikasi isu pasien COVID-19

Ketiga atau terakhir, lanjut dia, dijelaskan bahwa peraturan itu berlaku efektif mulai 16 Maret hingga batas waktu yang akan diumumkan kemudian.

"Kebijakan semacam ini tidak hanya berlaku di RSUD dr. Iskak Tulungagung saja, tetapi juga di rumah sakit rumah sakit di daerah lain demi meminimalkan kontak sosial yang bisa memicu percepatan penyebaran virus COVID-19," katanya.

Dokter Kasil menjelaskan, kebijakan pembatasan kontak sosial dilakukan untuk mencegah ledakan kasus COVID-19 di Iran dan Italia.

"Kita tidak ingin seperti ini. Maka pemerintah pusat, Pemprov dan pemkab melakukan langkah yang tepat untuk mengurangi kontak sosial, supaya kalaupun penularan virus ini (COVID-19) terjadi, masih dalam batas kemampuan fasilitas kesehatan yang tersedia," katanya.

Kendati begitu, dr. Kasil menegaskan bahwa jasa layanan kesehatan di RSUD dr. Iskak Tulungagung secara keseluruhan tetap berjalan normal, termasuk layanan rawat jalan untuk pasien yang rata-rata sehari mencapai ribuan orang. 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020