Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Madiun menangani empat pasien yang dicurigai terinfeksi virus corona sejak layanan kesehatan tersebut ditunjuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai rumah sakit rujukan pengananan penyebaran COVID-19.
"Sejak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pengananan kasus COVID-19 pada Januari lalu, RSUD dr Soedono Madiun telah merawat empat pasien dalam pengawasan (PDP) corona atau COVID-19," ujar Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Bangun Tripsila Purwaka saat menggelar konferensi pers di RSUD setempat, Senin.
Berdasarkan data, keempat PDP tersebut satu berasal dari Kabupaten Madiun merupakan mahasiswa yang baru pulang dari China, satu asal Kabupaten Ponorogo, satu asal Kabupaten Ngawi, dan satu lainnya asal Magetan yang merupakan istri dari penderita positif COVID-19 yang meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo.
"Tiga pasien yang Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Ponorogo sudah dipastikan negatif corona dan sudah pulang. Sedangkan satu asal Magetan, saat ini masih dirawat di ruang isolasi untuk menunggu hasil pemeriksaan spesimen di Jakarta guna mengetahui status positif atau negatif terpapar COVID-19," kata dia.
Pihakya menjelaskan bahwa secara umum, kondisi PDP asal Magetan yang saat ini masih dirawat di Soedono, berangsur membaik sejak dirujuk oleh RSUD dr Sayidiman Magetan pada Jumat (13/3/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Semua indikator klinis dari sang pasien terpantau normal, mulai dari tekanan darah hingga denyut nadi. Selain itu, hasil cek laboratorium dan hasil foto atau rontgen toraks paru-paru juga normal.
Ketua tim penanganan COVID-19 RSUD dr Soedono Madiun, dr. Bambang Subarno, Sp.P mengatakan, karena kondisi klinis pasien membaik, jika nanti hasil uji spesimen tenggorokan negatif corona, maka yang bersangkutan diperbolehkan pulang.
"Namun, jika hasil uji spesimennya positif, maka sang pasien akan diisolasi hingga 14 hari ke depan untuk diawasi. Namun, sejauh ini kondisi yang bersangkutan baik. Semoga saja hasilnya negatif," kata Bambang.
Seperti diketahui, saat ini RSUD dr Soedono Madiun masih merawat satu pasien dalam pengawasan (PDP) corona atau COVID-19 asal Magetan. Pasien tersebut merupakan istri dari penderita positif COVID-19 yang telah meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo pada Rabu (11/3/2020).
Selain masih dirawat di RSUD dr Soedono Madiun karena pernah kontak fisik dengan suaminya penderita positif COVID-19, keluarga yang bersangkutan saat ini juga sedang diisolasi oleh Dinkes Magetan di rumah korban di Kecamatan Ngariboyo Magetan. Para keluarganya tersebut berstatus orang dalam pantauan (ODP) yang diisolasi selama 14 hari. Terdiri dari anak, menantu, cucu, dan saudara korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sejak ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pengananan kasus COVID-19 pada Januari lalu, RSUD dr Soedono Madiun telah merawat empat pasien dalam pengawasan (PDP) corona atau COVID-19," ujar Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Bangun Tripsila Purwaka saat menggelar konferensi pers di RSUD setempat, Senin.
Berdasarkan data, keempat PDP tersebut satu berasal dari Kabupaten Madiun merupakan mahasiswa yang baru pulang dari China, satu asal Kabupaten Ponorogo, satu asal Kabupaten Ngawi, dan satu lainnya asal Magetan yang merupakan istri dari penderita positif COVID-19 yang meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo.
"Tiga pasien yang Kabupaten Madiun, Ngawi, dan Ponorogo sudah dipastikan negatif corona dan sudah pulang. Sedangkan satu asal Magetan, saat ini masih dirawat di ruang isolasi untuk menunggu hasil pemeriksaan spesimen di Jakarta guna mengetahui status positif atau negatif terpapar COVID-19," kata dia.
Pihakya menjelaskan bahwa secara umum, kondisi PDP asal Magetan yang saat ini masih dirawat di Soedono, berangsur membaik sejak dirujuk oleh RSUD dr Sayidiman Magetan pada Jumat (13/3/2020) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Semua indikator klinis dari sang pasien terpantau normal, mulai dari tekanan darah hingga denyut nadi. Selain itu, hasil cek laboratorium dan hasil foto atau rontgen toraks paru-paru juga normal.
Ketua tim penanganan COVID-19 RSUD dr Soedono Madiun, dr. Bambang Subarno, Sp.P mengatakan, karena kondisi klinis pasien membaik, jika nanti hasil uji spesimen tenggorokan negatif corona, maka yang bersangkutan diperbolehkan pulang.
"Namun, jika hasil uji spesimennya positif, maka sang pasien akan diisolasi hingga 14 hari ke depan untuk diawasi. Namun, sejauh ini kondisi yang bersangkutan baik. Semoga saja hasilnya negatif," kata Bambang.
Seperti diketahui, saat ini RSUD dr Soedono Madiun masih merawat satu pasien dalam pengawasan (PDP) corona atau COVID-19 asal Magetan. Pasien tersebut merupakan istri dari penderita positif COVID-19 yang telah meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo pada Rabu (11/3/2020).
Selain masih dirawat di RSUD dr Soedono Madiun karena pernah kontak fisik dengan suaminya penderita positif COVID-19, keluarga yang bersangkutan saat ini juga sedang diisolasi oleh Dinkes Magetan di rumah korban di Kecamatan Ngariboyo Magetan. Para keluarganya tersebut berstatus orang dalam pantauan (ODP) yang diisolasi selama 14 hari. Terdiri dari anak, menantu, cucu, dan saudara korban.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020