Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur berupaya semaksimal mungkin untuk mempertahankan status Kota Madiun agar tetap zero corona atau COVID-19 dengan melibatkan para jajaran Forkopimda dan semua lini masyarakat untuk bahu membahu dan bergotong royong mencegah penyebaran penyakit menular tersebut.
"Kota Madiun zero corona sampai saat ini. Nah, yang zero ini harus terus dipertahankan. Semua arahan dan instruksi dari Presiden Joko Widodo dan Gubernur Khofifah, kami ikuti sesuai SOP agar di Kota Madiun zero corona," ujar Wali Kota Madiun Maidi seusai kegiatan Apel Tanggap Corona di halaman depan Balai Kota Madiun, Senin.
Untuk mencegah penyebaran corona atau COVID-19 di Kota Madiun yang saat ini telah menjadi pandemi di Indonesia, Pemkot Madiun telah membentuk Gugus Tugas Penanggulangan Corona. Gugus tugas tersebut berisi petugas dari berbagai instansi terkait. Mulai petugas Dinas Kesehatan, PMI, Satpol PP, BPBD, TNI, Polri, dan lain sebagainya.
Tugasnya adalah melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus. Mulai melakukan imbauan ke rumah makan, hotel. sekolah, dan tempat umum, untuk penerapan budaya cuci tangan pakai sabun hingga urusan kebersihan lingkungan.
"Semua harus ikut turun ke bawah mengatasi ini. Kota Madiun lingkungannya harus bersih. Kalau bersih, hidup juga akan sehat. Tidak hanya corona namun juga pencegahan penyakit lainnya, seperti demam berdarah dan lain-lain," kata Maidi.
Melalui kesempatan tersebut, Wali Kota Maidi juga menginstruksikan anak-anak sekolah untuk belajar di rumah hingga tanggal 29 Maret mendatang. Hal itu bertujuan untuk menghindari kontak dengan banyak orang.
Meski belajar di rumah para pelajar tidak perlu khawatir ketinggalan materi pelajaran sekolah. Sebab, Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) telah menyiapkan domain khusus sebagai panduan belajar mengajar secara online atau daring.
"Jadi anak-anak tidak libur. Selama di rumah kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan. Materinya akan disiapkan semua. Bukan malah keluyuran tidak jelas. Malah berbahaya nanti," kata dia.
Untuk mengawasi para pelajar, Maidi meminta peran orang tua serta tim Gerakan Disiplin Siswa (GDS). Sehingga saat belajar di rumah, anak-anak tidak boleh keluyuran kemana-mana, apalagi ke luar kota.
Jajaran forkopimda, tokoh masyarakat, ASN dan semua keluarga besar kesehatan seperti rumah sakit, baik negeri maupun swasta juga puskesmas, semuanya ikut turun mengatasi hal–hal yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran corona.
Dokter yang ada di setiap puskesmas akan ditugaskan untuk berkeliling di lingkungannya guna memantau. Jika ada yang flu langsung ditindak pengobatan.
Selain itu, tempat-tempat keramaian yang disinyalir menjadi tempat berkumpul anak sekolah dan berbagai tempat belanja juga akan dipantau oleh tim Gugus Tugas Penanggulangan Corona.
"TNI, Polri, Satpol PP, Dishub setiap hari akan keliling di tempat-tempat ramai agar anak sekolah tidak boleh di situ. Kalau ada masyarakat yang mengalami batuk, panas, atau flu segera hubungi layanan 112. Tim medis akan segera ke rumah. Semuanya harus bahu membahu cegah corona," kata Maidi.
Tak ketinggalan, Wali Kota juga menginstruksikan kepada pengelola rumah makan, warung, pedagang kaki lima (PKL) untuk selalu menjaga kebersihan. Tempat layanan publik juga diminta menyediakan wastafel maupun antiseptik di lingkungannya untuk digunakan masyarakat mencuci tangan yang baik dan benar.
Yang tak kalah penting, Wali Kota juga mengimbau masyarakat Kota Madiun untuk tidak panik. Pihaknya mengajak warganya untuk memerangi corona dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Terkait stok pangan, ia menjamin semua kebutuhan pokok dipastikan aman. Wali Kota tak membantah sempat adanya kelangkaan gula pasir beberapa hari lalu hingga harganya naik. Namun, itu lebih karena stok baru yang belum keluar.
"Jadi bukan langka. Itu karena dalam satu waktu permintaan banyak sedangkan stok yang baru, baru didistribusikan. Kami pastikan semua kebutuhan aman. Tim TPID akan keliling dan memantaunya," katanya.
Sementara, kegiatan Apel Tanggap Corona di halaman depan Balai Kota Madiun tersebut diikiuti oleh jajaran Forkopimda, pejabat struktural, TNI, Polri, kepala sekolah, hingga paguyuban pedagang Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kota Madiun zero corona sampai saat ini. Nah, yang zero ini harus terus dipertahankan. Semua arahan dan instruksi dari Presiden Joko Widodo dan Gubernur Khofifah, kami ikuti sesuai SOP agar di Kota Madiun zero corona," ujar Wali Kota Madiun Maidi seusai kegiatan Apel Tanggap Corona di halaman depan Balai Kota Madiun, Senin.
Untuk mencegah penyebaran corona atau COVID-19 di Kota Madiun yang saat ini telah menjadi pandemi di Indonesia, Pemkot Madiun telah membentuk Gugus Tugas Penanggulangan Corona. Gugus tugas tersebut berisi petugas dari berbagai instansi terkait. Mulai petugas Dinas Kesehatan, PMI, Satpol PP, BPBD, TNI, Polri, dan lain sebagainya.
Tugasnya adalah melakukan tindakan pencegahan penyebaran virus. Mulai melakukan imbauan ke rumah makan, hotel. sekolah, dan tempat umum, untuk penerapan budaya cuci tangan pakai sabun hingga urusan kebersihan lingkungan.
"Semua harus ikut turun ke bawah mengatasi ini. Kota Madiun lingkungannya harus bersih. Kalau bersih, hidup juga akan sehat. Tidak hanya corona namun juga pencegahan penyakit lainnya, seperti demam berdarah dan lain-lain," kata Maidi.
Melalui kesempatan tersebut, Wali Kota Maidi juga menginstruksikan anak-anak sekolah untuk belajar di rumah hingga tanggal 29 Maret mendatang. Hal itu bertujuan untuk menghindari kontak dengan banyak orang.
Meski belajar di rumah para pelajar tidak perlu khawatir ketinggalan materi pelajaran sekolah. Sebab, Pemerintah Kota Madiun melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) telah menyiapkan domain khusus sebagai panduan belajar mengajar secara online atau daring.
"Jadi anak-anak tidak libur. Selama di rumah kegiatan belajar-mengajar tetap berjalan. Materinya akan disiapkan semua. Bukan malah keluyuran tidak jelas. Malah berbahaya nanti," kata dia.
Untuk mengawasi para pelajar, Maidi meminta peran orang tua serta tim Gerakan Disiplin Siswa (GDS). Sehingga saat belajar di rumah, anak-anak tidak boleh keluyuran kemana-mana, apalagi ke luar kota.
Jajaran forkopimda, tokoh masyarakat, ASN dan semua keluarga besar kesehatan seperti rumah sakit, baik negeri maupun swasta juga puskesmas, semuanya ikut turun mengatasi hal–hal yang berkaitan dengan pencegahan penyebaran corona.
Dokter yang ada di setiap puskesmas akan ditugaskan untuk berkeliling di lingkungannya guna memantau. Jika ada yang flu langsung ditindak pengobatan.
Selain itu, tempat-tempat keramaian yang disinyalir menjadi tempat berkumpul anak sekolah dan berbagai tempat belanja juga akan dipantau oleh tim Gugus Tugas Penanggulangan Corona.
"TNI, Polri, Satpol PP, Dishub setiap hari akan keliling di tempat-tempat ramai agar anak sekolah tidak boleh di situ. Kalau ada masyarakat yang mengalami batuk, panas, atau flu segera hubungi layanan 112. Tim medis akan segera ke rumah. Semuanya harus bahu membahu cegah corona," kata Maidi.
Tak ketinggalan, Wali Kota juga menginstruksikan kepada pengelola rumah makan, warung, pedagang kaki lima (PKL) untuk selalu menjaga kebersihan. Tempat layanan publik juga diminta menyediakan wastafel maupun antiseptik di lingkungannya untuk digunakan masyarakat mencuci tangan yang baik dan benar.
Yang tak kalah penting, Wali Kota juga mengimbau masyarakat Kota Madiun untuk tidak panik. Pihaknya mengajak warganya untuk memerangi corona dengan meningkatkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Terkait stok pangan, ia menjamin semua kebutuhan pokok dipastikan aman. Wali Kota tak membantah sempat adanya kelangkaan gula pasir beberapa hari lalu hingga harganya naik. Namun, itu lebih karena stok baru yang belum keluar.
"Jadi bukan langka. Itu karena dalam satu waktu permintaan banyak sedangkan stok yang baru, baru didistribusikan. Kami pastikan semua kebutuhan aman. Tim TPID akan keliling dan memantaunya," katanya.
Sementara, kegiatan Apel Tanggap Corona di halaman depan Balai Kota Madiun tersebut diikiuti oleh jajaran Forkopimda, pejabat struktural, TNI, Polri, kepala sekolah, hingga paguyuban pedagang Kota Madiun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020