Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya mengimbau pelaku usaha di wilayah setempat tidak panik berkaitan dengan penyebaran COVID-19 atau virus corona di Tanah Air dan berbagai negara di dunia.
"Sampai saat ini Surabaya tidak ditetapkan sebagai daerah terjangkit corona, dan kami mengimbau agar pelaku usaha dan masyarakat tidak panik. Kadin Surabaya percaya pemerintah telah, sedang, dan akan terus melakukan upaya terbaik dalam menghadapi corona," kata Ketua Kadin Surabaya M. Ali Affandi kepada media, Minggu.
Andi, sapaan akrab Ali Affandi juga telah memutuskan untuk menunda segala kegiatan Kadin yang melibatkan masyarakat umum sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sebagai pertimbangkan keselamatan bersama dan untuk mencegah penyebaran corona.
"Kami memutuskan untuk menunda seluruh kegiatan organisasi, seperti kegiatan seminar dan konsultasi perpajakan yang akan digelar pada Rabu (18/3) yang diputuskan untuk ditunda. Padahal, kegiatan tersebut telah dinantikan banyak pelaku usaha, khususnya yang berskala kecil-menengah," katanya.
Sebagai gantinya, kata dia, konsultasi perpajakan tetap bisa dilakukan secara daring dengan pengurus terkait.
"Kewaspadaan atas wabah ini harus kita tingkatkan. Prinsipnya memang sederhana. Jangan panik tapi jangan pula menganggap enteng, jangan meremehkan. Mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan sebagai wujud tanggung jawab kita atas keselamatan seluruh warga Surabaya," katanya.
Ia meminta agar seluruh elemen pelaku usaha di Surabaya untuk menjaga kesehatan dengan menkonsumsi makanan-minuman bergizi dan bervitamin.
"Olahraga teratur. Istirahat yang cukup. Dan mari saling mendoakan agar situasi sulit ini bisa kita lalui bersama-sama dengan baik," kata Andi.
Andi juga mendorong aktivitas bisnis bisa tetap dilakukan secara normal dengan tetap waspada dan menjaga perilaku hidup sehat. Kebersihan lingkungan kerja juga harus dipastikan agar pengusaha dan karyawan terhindar dari penyakit.
"Kami berpesan, jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan dalam situasi ini, seperti mengambil untung yang tidak rasional untuk sejumlah komoditas dan barang yang diperlukan masyarakat," katanya.
Andi mengatakan, justru dalam situasi seperti saat ini, pelaku usaha harus menunjukkan rasa solidaritasnya dengan turut menjaga perekonomian.
"Mari jaga ekonomi kita. Tetap gerakkan perekonomian. Tetap berbisnis. Tetap buka toko. Yang punya rencana tambah cabang, misalnya, ya tetap tambah cabang. Semuanya diiringi dengan kewaspadaan terkait keselamatan kita semua, namun tetap tidak boleh panik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Sampai saat ini Surabaya tidak ditetapkan sebagai daerah terjangkit corona, dan kami mengimbau agar pelaku usaha dan masyarakat tidak panik. Kadin Surabaya percaya pemerintah telah, sedang, dan akan terus melakukan upaya terbaik dalam menghadapi corona," kata Ketua Kadin Surabaya M. Ali Affandi kepada media, Minggu.
Andi, sapaan akrab Ali Affandi juga telah memutuskan untuk menunda segala kegiatan Kadin yang melibatkan masyarakat umum sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sebagai pertimbangkan keselamatan bersama dan untuk mencegah penyebaran corona.
"Kami memutuskan untuk menunda seluruh kegiatan organisasi, seperti kegiatan seminar dan konsultasi perpajakan yang akan digelar pada Rabu (18/3) yang diputuskan untuk ditunda. Padahal, kegiatan tersebut telah dinantikan banyak pelaku usaha, khususnya yang berskala kecil-menengah," katanya.
Sebagai gantinya, kata dia, konsultasi perpajakan tetap bisa dilakukan secara daring dengan pengurus terkait.
"Kewaspadaan atas wabah ini harus kita tingkatkan. Prinsipnya memang sederhana. Jangan panik tapi jangan pula menganggap enteng, jangan meremehkan. Mari kita sama-sama meningkatkan kewaspadaan sebagai wujud tanggung jawab kita atas keselamatan seluruh warga Surabaya," katanya.
Ia meminta agar seluruh elemen pelaku usaha di Surabaya untuk menjaga kesehatan dengan menkonsumsi makanan-minuman bergizi dan bervitamin.
"Olahraga teratur. Istirahat yang cukup. Dan mari saling mendoakan agar situasi sulit ini bisa kita lalui bersama-sama dengan baik," kata Andi.
Andi juga mendorong aktivitas bisnis bisa tetap dilakukan secara normal dengan tetap waspada dan menjaga perilaku hidup sehat. Kebersihan lingkungan kerja juga harus dipastikan agar pengusaha dan karyawan terhindar dari penyakit.
"Kami berpesan, jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan dalam situasi ini, seperti mengambil untung yang tidak rasional untuk sejumlah komoditas dan barang yang diperlukan masyarakat," katanya.
Andi mengatakan, justru dalam situasi seperti saat ini, pelaku usaha harus menunjukkan rasa solidaritasnya dengan turut menjaga perekonomian.
"Mari jaga ekonomi kita. Tetap gerakkan perekonomian. Tetap berbisnis. Tetap buka toko. Yang punya rencana tambah cabang, misalnya, ya tetap tambah cabang. Semuanya diiringi dengan kewaspadaan terkait keselamatan kita semua, namun tetap tidak boleh panik," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020