RSUD dr Soedono Madiun menerima seorang pasien rujukan dari RSUD dr Sayidiman Magetan, Jawa Timur, yang berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) corona atau COVID-19 dengan gejala batuk, pilek, disertai demam.
Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Bangun Tripsila Purwaka, Sabtu mengatakan pasien berjenis kelamin perempuan usia sekitar 55 tahun tersebut diterima oleh tim penanganan corona RSUD dr Soedono Madiun pada Jumat (13/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Selain batuk, pilek disertai demam, keluhan yang dialami pasien juga sesak napas.
"Hasil penelusuran tim kami, pasien ini merupakan istri penderita positif Covid-19 yang meninggal dunia dan dimakamkan di Magetan pada Rabu (11/3). Yang bersangkutan melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19," ujar dr Bangun saat dihubungi wartawan, Sabtu.
Baca juga: Pasien dalam pengawasan corona asal Pacitan dirujuk ke RSUD Tulungagung
Karena kontak dengan pasien yang positif corona, maka yang bersangkutan ini statusnya dinaikkan dari orang dalam pemantauan menjadi pasien dalam pengawasan.
Saat masuk RSUD Soedono Jumat malam, yang bersangkutan mengalami demam dengan suhu tubuh 37,8 derajat celsius.
Baca juga: Pasien positif corona meninggal, Gubernur Khofifah imbau masyarakat tak panik berlebihan
Hasil evaluasi tim medis rumah sakit pada hari Sabtu ini, batuk dan sesak napas yang dialami pasien telah berkurang. Selain itu, demam telah reda dan hasil foto atau rontgen toraks paru-paru normal.
"Pasien tersebut saat ini dirawat di ruang isolasi sambil menunggu hasil pemeriksaan spesimen laboratoriumnya," kata dia.
Baca juga: Pasien positif corona meninggal di RSUD Solo dimakamkan di Magetan
Adapun, spesimen pasien hari ini telah dibawa tim Dinas Kesehatan Jawa Timur ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Litbangkes Kemenkes).
Sementara spesimen yang ke Tropical Disease Center (TDC) Universitas Airlangga Surabaya (Unair) baru dapat dikirim pada Senin (16/3).
"Semua kami tangani sesuai SOP. Untuk hasil laboratorium, baru dapat diketahui dalam waktu 3-5 hari mendatang," kata Bangun.
Pihaknya meminta warga Madiun dan sekitarnya tidak panik dengan adanya pasien positif corona dan dalam pengawasan corona yang ditemukan di Magetan dan dirujuk ke Madiun.
Ia meminta masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Direktur RSUD dr Soedono Madiun dr Bangun Tripsila Purwaka, Sabtu mengatakan pasien berjenis kelamin perempuan usia sekitar 55 tahun tersebut diterima oleh tim penanganan corona RSUD dr Soedono Madiun pada Jumat (13/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Selain batuk, pilek disertai demam, keluhan yang dialami pasien juga sesak napas.
"Hasil penelusuran tim kami, pasien ini merupakan istri penderita positif Covid-19 yang meninggal dunia dan dimakamkan di Magetan pada Rabu (11/3). Yang bersangkutan melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19," ujar dr Bangun saat dihubungi wartawan, Sabtu.
Baca juga: Pasien dalam pengawasan corona asal Pacitan dirujuk ke RSUD Tulungagung
Karena kontak dengan pasien yang positif corona, maka yang bersangkutan ini statusnya dinaikkan dari orang dalam pemantauan menjadi pasien dalam pengawasan.
Saat masuk RSUD Soedono Jumat malam, yang bersangkutan mengalami demam dengan suhu tubuh 37,8 derajat celsius.
Baca juga: Pasien positif corona meninggal, Gubernur Khofifah imbau masyarakat tak panik berlebihan
Hasil evaluasi tim medis rumah sakit pada hari Sabtu ini, batuk dan sesak napas yang dialami pasien telah berkurang. Selain itu, demam telah reda dan hasil foto atau rontgen toraks paru-paru normal.
"Pasien tersebut saat ini dirawat di ruang isolasi sambil menunggu hasil pemeriksaan spesimen laboratoriumnya," kata dia.
Baca juga: Pasien positif corona meninggal di RSUD Solo dimakamkan di Magetan
Adapun, spesimen pasien hari ini telah dibawa tim Dinas Kesehatan Jawa Timur ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI (Litbangkes Kemenkes).
Sementara spesimen yang ke Tropical Disease Center (TDC) Universitas Airlangga Surabaya (Unair) baru dapat dikirim pada Senin (16/3).
"Semua kami tangani sesuai SOP. Untuk hasil laboratorium, baru dapat diketahui dalam waktu 3-5 hari mendatang," kata Bangun.
Pihaknya meminta warga Madiun dan sekitarnya tidak panik dengan adanya pasien positif corona dan dalam pengawasan corona yang ditemukan di Magetan dan dirujuk ke Madiun.
Ia meminta masyarakat tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020