Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menargetkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi uji kir kendaraan angkutan pada 2020 mencapai Rp509 juta, naik tipis dibanding 2019 sebesar Rp501 juta.

"PAD dari retribusi uji kir kendaraan angkutan pada tahun 2019 mencapai Rp501 juta. Target tahun ini naik tipis menjadi Rp509 juta," ujar Kepala Seksi Angkutan dan Pengujian Kendaraan Bermotor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Madiun Taryono di Madiun, Rabu.

Taryono yakin target itu bisa dipenuhi pada akhir tahun 2020. Sejumlah langkah telah disiapkan untuk mewujudkannya, di antaranya dengan rutin sosialisasi dan gencar melakukan razia.

Dishub menengarai banyak pemilik kendaraan yang sengaja tidak mengurus pembaruan kir meski masa berlakunya telah habis. Meski demikian, anehnya para pelanggar tersebut berani berlalu-lalang di jalan.

"Untuk itu, kami bekerja sama dengan bidang lalu lintas akan melakukan razia dan penekanan persyaratan serta teknis," kata dia.

Diketahui, ada tiga klasifikasi kendaraan angkutan wajib melakukan uji kir, yakni kendaraan dengan berat di bawah 3.500 kilogram, berat berkisar 3.500–15.000 kilogram, dan berat lebih dari 15.000 kilogram.

Selama ini, cukup banyak permohonan uji kir kendaraan yang bentuknya tidak sesuai ketentuan. Jadi, harus dikembalikan ke kondisi aslinya.

Taryono menambahkan ambang batas laik jalan kendaraan tercatat mendominasi pelanggaran saat dilakukan razia. Sedangkan pelanggaran untuk klasifikasi kebisingan, kegelapan kaca, dan lainnya jarang ditemukan.

Ia berharap para pemilik kendaraan angkutan mematuhi aturan kir yang berlaku. Jika masa berlaku telah habis diimbau segera mengurus pembaruannya.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020