Ratusan anak-anak muda di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, melakukan flashmob tarian Jaranan Buto yang merupakan salah satu kesenian asli Banyuwangi yang dikembangkan pada 1963 oleh seniman Setro Asnawi.

Sebanyak 242 anak-anak  SD hingga SMA  membawakan tarian Jaranan Buto dengan apik di Lapangan Kradenan, Kecamatan Purwoharjo. Tarian juga
dipenuhi dengan improvisasi dari sisi koreografi.

"Di tengah banyak daerah yang sedang krisis pelestari budaya, justru di Banyuwangi ini proses regenerasi pelaku kesenian berjalan dengan cukup baik," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Azwar Anas yang turut menyaksikan gelaran tarian Jaranan Buto tersebut mengaku bangga dengan para milenial Banyuwangi yang tetap memiliki minat yang tinggi terhadap budaya.

Pelestarian budaya, menurut Bupati Anas, tak hanya sekadar menggelar event budaya, akan tetapi memastikan proses regenerasi menjadi hal yang sangat penting.

"Anak-anak kita jangan hanya disibukkan dengan gawainya. Mereka juga perlu untuk dikenalkan tradisi dan budayanya sendiri," ucapnya.

Jaranan Buto merupakan salah satu kesenian asli Banyuwangi. Tari ini pertama kali dikembangkan pada 1963 oleh Setro Asnawi.

Seniman kelahiran Trenggalek pada 1940 itu, pindah ke Banyuwangi pada dekade 60-an awal. Atas interaksinya dengan sejumlah kesenian di daerah asalnya dan hasil dialogis dengan budaya di tempat rantaunya, lahirlah Jaranan Buto. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020