Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya menyatakan rangkaian kegiatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-727 Kota Surabaya, Jawa Timur, tidak terganggu wabah virus corona yang sudah masuk Indonesia.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti di Surabaya, Minggu, mengatakan, pihaknya memastikan bahwa sejauh ini tidak melakukan perubahan dan penundaan agenda perayaan HUT Surabaya yang puncaknya digelar pada 31 Mei mendatang.
"Rangkaian HUT tetap sesuai jadwal karena bersifat domestik," katanya.
Menurut dia, untuk tamu-tamu yang dari luar negeri sementara tidak melibatkan negara-negara yang terjangkit virus corona.
"Untuk tamu asing yang pasti sudah tinggal lama di luar negara yang terjangkit wabah virus corona," ujarnya.
Rangkaian agenda HUT Surabaya biasanya dimulai dengan Festival Rujak Uleg yang digelar di Kya-kya Jalan Kembang Jepun, Surabaya Vaganza yakni sebuah atraksi budaya dan parade bunga dari Tugu Pahlawan menuju Balai Kota Surabaya. Sementara, event Surabaya Cross Culture International Festival masih menjadi primadona yang tidak boleh dilewatkan para wisatawan. Tahun lalu pesertanya meningkat menjadi 15 negara.
Destinasi yang paling banyak dituju para wisatawan saat berkunjung ke Surabaya selama ini bergantung pada biro travel yang membuat paket-paket wisata.
Wisatawan dari Eropa kebanyakan menyukai paket wisata yang bernuansa heritage seperti ke Tunjungan, Hotel Majapahit, Joko Dolog, Balai Kota. Tempat-tempat wisata favorit yang juga sering kali menjadi jujugan adalah Tugu Pahlawan, Museum House of Sampoerna, dan Pura Jagakarana.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menolak kapal pesiar Viking Sun yang berlabuh di Kota Pahlawan, Jawa Timur, pada Jumat (6/3) setelah mendapat laporan ada dua penumpang di kapal pesiar tersebut yang suspect Virus Corona.
Hal ini untuk meminimalisasi potensi kontaminasi dari segala sumber terinfeksi serta demi melindungi warga Kota Surabaya.
Kapal berbendera Norwegia itu mengangkut sekitar 1.300 orang, baik penumpang maupun awak kapal. Rata-rata penumpang dari Australia dan London.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Antiek Sugiharti di Surabaya, Minggu, mengatakan, pihaknya memastikan bahwa sejauh ini tidak melakukan perubahan dan penundaan agenda perayaan HUT Surabaya yang puncaknya digelar pada 31 Mei mendatang.
"Rangkaian HUT tetap sesuai jadwal karena bersifat domestik," katanya.
Menurut dia, untuk tamu-tamu yang dari luar negeri sementara tidak melibatkan negara-negara yang terjangkit virus corona.
"Untuk tamu asing yang pasti sudah tinggal lama di luar negara yang terjangkit wabah virus corona," ujarnya.
Rangkaian agenda HUT Surabaya biasanya dimulai dengan Festival Rujak Uleg yang digelar di Kya-kya Jalan Kembang Jepun, Surabaya Vaganza yakni sebuah atraksi budaya dan parade bunga dari Tugu Pahlawan menuju Balai Kota Surabaya. Sementara, event Surabaya Cross Culture International Festival masih menjadi primadona yang tidak boleh dilewatkan para wisatawan. Tahun lalu pesertanya meningkat menjadi 15 negara.
Destinasi yang paling banyak dituju para wisatawan saat berkunjung ke Surabaya selama ini bergantung pada biro travel yang membuat paket-paket wisata.
Wisatawan dari Eropa kebanyakan menyukai paket wisata yang bernuansa heritage seperti ke Tunjungan, Hotel Majapahit, Joko Dolog, Balai Kota. Tempat-tempat wisata favorit yang juga sering kali menjadi jujugan adalah Tugu Pahlawan, Museum House of Sampoerna, dan Pura Jagakarana.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya menolak kapal pesiar Viking Sun yang berlabuh di Kota Pahlawan, Jawa Timur, pada Jumat (6/3) setelah mendapat laporan ada dua penumpang di kapal pesiar tersebut yang suspect Virus Corona.
Hal ini untuk meminimalisasi potensi kontaminasi dari segala sumber terinfeksi serta demi melindungi warga Kota Surabaya.
Kapal berbendera Norwegia itu mengangkut sekitar 1.300 orang, baik penumpang maupun awak kapal. Rata-rata penumpang dari Australia dan London.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020