Warga Balongsari Blok 4 A Nomor 7 Kota Surabaya, Jawa Timur, Deny Wijayanti (41) melakukan upaya pencegahan stunting dengan cara mengembangkan snack atau camilan ikan wader yang kaya protein guna memberikan pemenuhan gizi yang cukup bagi anak.

"Biar anak-anak suka. Mereka harus dipastikan mendapat gizi yang cukup, makanya makanan ringan ini hadir buat mereka," kata Deny Wijayanti yang juga Owner Payupayu Surabaya di Surabaya, Sabtu.

Saat pagi menjelang siang, Deny sudah menyelesaikan packing camilan ikan wader yang dimasukan dalam kemasan 100 gram. Ikan kecil yang biasa dipakai untuk konsumsi sambal di Surabaya itu disulapnya menjadi camilan yang kriuk dan disukai anak-anak.

Rasa gurih langsung tersaji dalam gigitan pertama. Sudah tak ada aroma amis ikan serta permukaan yang lebih kering. Memudahkan buat seseorang mengigitnya. "Saya memang kurangi kandungan minyaknya. Biar sehat bagi anak-anak," kata Deny.

Ikan wader dipilihnya sebagai snack bagi anak-anak disebabkan kandungan protein dan kalorinya yang tinggi. Kemasan yang munggil dengan desain ikan yang lucu berwarna orange dalam kemasan snack menjadi daya tariknya. 

Ikan wader yang selama ini menjadi teman nasi dan sambal yang pedas di Surabaya diubahnya menjadi makanan ringan yang bisa dinikmati anak-anak dan ibu hamil. Sehingga pasokan gizi itu bisa diperoleh ibu yang sedang hamil buat janinnya. Sementara bagi anak-anak, mereka bisa menikmati kudapan yang bergizi setiap hari. 

Produksi snack ikan wader ini sebenarnya tidak direncanakan. Waktu itu, Deny yang aktif di Journey Home Foundation banyak membantu para korban bencana alam. Ia dan teman-temannya kerap datang ke lokasi bencana seperti Lombok, Palu dan berbagai tempat lainnya. 

Di lokasi bencana, ia banyak mendapatkan para relawan dan anak-anak yang kelaparan. Mereka kesulitan dalam mengakses makanan bergizi di tengah bencana yang sedang melanda. 

"Waktu itu pas saya pulang ke Surabaya dari Lombok sempat membuat gorengan ikan wader. Saya masukan ke dalam tempat berukuran kecil untuk bekal kembali ke Lombok," katanya.

Di luar dugaan, snack yang dibuatnya itu banyak diminati oleh para relawan dan anak-anak di lokasi bencana. Mereka menyukai ikan wader yang dibalut dengan tepung tapioka yang terasa kriuk ketika digigit.

Saat pulang dari lokasi bencana, ia pun diminta teman-temannya untuk membuat snack ikan wader dalam jumlah besar. Deny belum berpikiran untuk membuat ikan wader sebagai ladang bisnisnya.

"Jadi saya buat untuk donasi korban bencana alam waktu itu. Saya bikin 1.200 pack dengan ukuran 20 gram yang kami hargai Rp5.000. Ternyata di luar dugaan semuanya ludes dan laku," katanya.

Tugas sosialnya waktu itu berjalan lancar. Banyak donasi yang masuk kepada timnya melalui bantuan dari masyarakat, salah satunya diwujudkan dengan snack ikan wader yang disukai anak-anak di pengungsian.

Pada 2 Oktober 2018, ia mulai memberanikan diri menekuni bisnis snack ikan wader. Ibu satu anak ini belajar tentang manajemen produksi, kualitas produk serta pemasaran yang dipakai. Ia pun bertemu dengan forum Pahlawan Ekonomi di Kota Pahlawan.

"Saya juga akhirnya kenal dengan Sampoerna Entrepreneurship Training Centre (SETC). Di sana mulai belajar lagi tentang penataan kemasan serta menjaga kualitas produksi ikan wader," katanya. 

Waktu itu ia juga aktif ikut pameran kewirausahaan bersama SETC di berbagai tempat. Pesanan pun datang tanpa henti, meskipun ia tak begitu banyak berjualan di media sosial. 

SETC sendiri merupakan pusat pelatihan kewirausahaan PT HM Sampoerna Tbk yang  memberikan pelatihan bagi pelaku UKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya.  Pusat pelatihan kewirausahaan terpadu itu berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur yang diikuti ribuan peserta dari seluruh penjuru Indonesia yang diajak dalam pelatihan UKM di fasilitas ini.

Dari pelatihan yang dilakukan di SETC itu, banyak masukan yang akhirnya memuluskan langkahnya untuk mengembangkan ikan wader mulai dari varian rasa hingga kemasan. Sejak itu pula Ia mulai membaca peluang pasar makanan bergizi.

Inovasi dalam produknya yang diperoleh dari pelatihan di SETC menambah pundi rejeki baginya dan keluarga. Dari usahanya kini ia mampu mempekerjakan beberapa pekerja yang direkrut dari lingkungan sekitarnya. 

"Dengan majunya Snack Ikan Wader, secara tidak langsung memberikan rezeki bagi banyak orang," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020