Pembongkaran 21 rumah toko di bantaran Sungai (Kali) Jompo di Kabupaten Jember, Jawa Timur, dengan cara dirobohkan ke arah jalan raya oleh petugas gabungan dengan menggunakan sejumlah alat berat sudah tuntas pada Jumat.
"Pembongkaran ruko sudah selesai, sehingga kami bisa fokus untuk membersihkan material bongkaran dan membersihkan lokasi Jalan Sultang Agung," kata Koordinator Penanganan Lapangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Abdul Mujahit di Jember.
Baca juga: BBPJN secara bertahap bongkar ruko di sekitar jalan ambles Jember
Pembongkaran rumah toko di kawasan Kali Jompo yang rawan roboh pascajalan nasional di Kabupaten Jember itu ambles sudah memasuki hari kelima. Sebanyak 21 unit ruko milik Pemkab Jember sudah dibongkar dengan cara dirobohkan, sedangkan 10 ruko lainnya sudah ambruk akibat Jalan Sultan Agung Jember ambles.
"Upaya pembongkaran secara teknis benar-benar dilakukan dengan sangat hati-hati oleh tim ahli dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jember, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jatim dan BBPJN VIII, agar permukiman warga di belakang ruko tidak terdampak," tuturnya.
Baca juga: Jalan Sultan Agung Jember ambles akibatkan 10 ruko ambruk
Proses pembongkaran ruko tersebut mendapat pengamanan dari personel Polri dan TNI, sehingga tidak ada warga yang melintas di sekitar lokasi perobohan 21 unit bangunan ruko tersebut.
Sementara Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M. Nurdin mengatakan pihaknya kini akan fokus pada pengamanan pembersihan material ruko yang sudah dibongkar.
"Personel pengamanan sudah kami siagakan setiap harinya, yakni sekitar 200 personel TNI, baik dari Kodim 0824/Jember, dari Yon Armed 8/105 Tarik
maupun dari Brigif Raider 9/K untuk mengamankan lokasi pembongkaran ruko tersebut," katanya.
Baca juga: Warga Jember diimbau tidak mendekati lokasi perobohan ruko
Menurutnya, aparat TNI senantiasa bersinergi dengan tim teknis, sehingga jadwal kegiatan dan objek-objek mana yang perlu diperkuat pengamanannya akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Tim teknis sangat berhati-hati dalam membongkar ruko karena bisa berdampak pada tersumbatnya aliran air Kali Jompo yang mengakibatkan banjir dan berisiko terhadap perkampungan di belakang ruko tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pembongkaran ruko sudah selesai, sehingga kami bisa fokus untuk membersihkan material bongkaran dan membersihkan lokasi Jalan Sultang Agung," kata Koordinator Penanganan Lapangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Abdul Mujahit di Jember.
Baca juga: BBPJN secara bertahap bongkar ruko di sekitar jalan ambles Jember
Pembongkaran rumah toko di kawasan Kali Jompo yang rawan roboh pascajalan nasional di Kabupaten Jember itu ambles sudah memasuki hari kelima. Sebanyak 21 unit ruko milik Pemkab Jember sudah dibongkar dengan cara dirobohkan, sedangkan 10 ruko lainnya sudah ambruk akibat Jalan Sultan Agung Jember ambles.
"Upaya pembongkaran secara teknis benar-benar dilakukan dengan sangat hati-hati oleh tim ahli dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jember, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jatim dan BBPJN VIII, agar permukiman warga di belakang ruko tidak terdampak," tuturnya.
Baca juga: Jalan Sultan Agung Jember ambles akibatkan 10 ruko ambruk
Proses pembongkaran ruko tersebut mendapat pengamanan dari personel Polri dan TNI, sehingga tidak ada warga yang melintas di sekitar lokasi perobohan 21 unit bangunan ruko tersebut.
Sementara Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M. Nurdin mengatakan pihaknya kini akan fokus pada pengamanan pembersihan material ruko yang sudah dibongkar.
"Personel pengamanan sudah kami siagakan setiap harinya, yakni sekitar 200 personel TNI, baik dari Kodim 0824/Jember, dari Yon Armed 8/105 Tarik
maupun dari Brigif Raider 9/K untuk mengamankan lokasi pembongkaran ruko tersebut," katanya.
Baca juga: Warga Jember diimbau tidak mendekati lokasi perobohan ruko
Menurutnya, aparat TNI senantiasa bersinergi dengan tim teknis, sehingga jadwal kegiatan dan objek-objek mana yang perlu diperkuat pengamanannya akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan.
"Tim teknis sangat berhati-hati dalam membongkar ruko karena bisa berdampak pada tersumbatnya aliran air Kali Jompo yang mengakibatkan banjir dan berisiko terhadap perkampungan di belakang ruko tersebut," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020