Kampung Juara, Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur dijadikan percontohan budi daya udang vaname oleh petambak asal Pemalang, Jawa Tengah, karena dinilai mampu menjaga stabilitas mutu dan kuantintas hasil komoditas tersebut.

Founder Teknologi Kampung Juara, Ahmad Arif, dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Selasa mengatakan dijadikannya Kampung Juara karena saat ini di sedang cuaca ekstrem, dan salah satu sektor yang ikut waswas adalah budi daya udang vaname.

"Apalagi di saat yang sama, mutu lingkungan dan air di kolam budi daya juga terus menurun," kata Arif kepada wartawan.

Perubahan lingkungan yang tidak bisa terkendali (fluktuasi suhu), kata dia, memiliki implikasi kuat pada penurunan sistem imun dan kemampuan sekresi enzim oleh udang secara alami. 

"Hal ini memicu tidak maksimalnya  udang dalam mencerna pakan yang sudah diberikan. Walhasil, bukan kualitas udangnya saja yang menurun, tapi juga ada efek beruntun yang merusak lingkungan," ujarnya.

Arif menjelaskan, teknologi yang diterapkan di Kampung Juara mampu menjaga kualitas air dengan melakukan pengolahan material dari sisa pakan dan kotoran dari udang yang ada di dasar tambak. 

"Selain itu juga meningkatkan serapan pakan buatan pada udang sehingga pakan akan lebih optimal," tuturnya.

Teknologi yang diterapkan adalah dengan Enzym yang diberi nama Juara, dan membuat pengolahan tuntas dan cepat dengan merubah nitrit menjadi nitrat, N2 dan H2O. 

Selain itu, juga mendesain produk yang dapat menjaga stabilitas kondisi lingkungan tambak agar tidak terjadi fluktuasi tinggi.

"Seperti diketahui, udang sangat rentan dengan perubahan suhu, pH dan kualitas air yang cukup besar," katanya, menjelaskan.

Enzim yang dibutuhkan udang ini, kata dia merupakan jenis organik yang terdiri dari gabungan dari prebiotik, probiotik, enzym dan substrat.

"Secara spesifik akan  mengoptimalkan kerja enzym, chellate, garam alkali dan vitamin yang dibutuhkan. Sampah organik dari perairan tambak yang berasal dari sisa pakan, feses, moulting akan dengan cepat dapat di degradasi agar tidak berbahaya bagi lingkungan perairan tambak," katanya.

Dengan Enzym Juara Biogreen, hasil yang diperoleh signifikan, dan perubahan akan terasa dalam jangka waktu pendek sekitar 30 hari. Plankton Stabil & PH stabil. Alkalanitas tidak turun dan kondisi kolam jauh lebih nyaman.

Hal tersebut mampu merombak material organik menjadi gugus pendek yang nantinya dapat di konsumsi ulang oleh udang atau sebagai makanan bagi pakan alami udang. 

"Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pemalang datang ke Pasuruan memang untuk mendongkrak hasil panen petambak udang vaname, baik dari segi kualitas maupun kuantitas," katanya. (*)

 

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020