Inflasi bulan Februari 2020 di Kabupaten Jember sebesar 0,51 persen melampaui inflasi nasional dan Jawa Timur, bahkan merupakan inflasi tertinggi dibandingkan delapan kota indeks harga konsumen (IHK) di Jatim yang dipicu oleh tingginya harga bawang putih di wilayah itu.
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,51 persen yang diikuti Kota Probolinggo inflasi sebesar 0,39 persen; kemudian Kota Madiun dan Kota Kediri masing-masing sebesar 0,38 persen, Kota Surabaya inflasi sebesar 0,32 persen, Kota Malang inflasi sebesar 0,28 persen, Kabupaten Sumenep inflasi sebesar 0,16 persen, dan Kabupaten Banyuwangi inflasi sebesar 0,10 persen.
"Sedangkan inflasi Jawa Timur tercatat sebesar 0,31 persen dan nasional 0,28 persen, sehingga inflasi Jember pada Februari 2020 melampaui inflasi nasional dan Jatim," ujarnya.
"Dari delapan kota IHK di Jatim, seluruh kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,51 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,10 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo saat konferensi pers di Kantor BPS setempat, Senin.
Pada Februari 2020, Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,27 persen dengan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, tarif air minum PAM, daging ayam ras, cabai rawit dan emas perhiasan.
Dari 11 kelompok pengeluaran, lanjut dia, tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan sisanya stabil, dengan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 1,55 persen yang diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau inflasi sebesar 1,06 persen.
"Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,79 persen, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi sebesar 0,64 persen," tuturnya.
Menurutnya, laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year-on-year Kabupaten Jember di bulan Februari 2020 masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,90 persen dan 2,99 persen, angka itu lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender dan inflasi year-on-year Februari 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dan inflasi 2,18 persen.
Sementara Kepala Seksi Statistik Distribusi Candra Birawa mengatakan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, tarif air minum PAM, daging ayam ras, cabai rawit, emas perhiasan, beras, telur ayam ras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga dan soto.
"Dampak kenaikan komoditas bawang putih, cabai merah, cabai rawit, beras yang terjadi di bulan lalu masih membayangi pada Februari 2020, meskipun di akhir bulan harga komoditas tersebut mulai berangsur normal," katanya.
Menurutnya, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus melakukan langkah-langkah untuk menekan laju inflasi di Jember karena harga gula pasir mulai merangkak naik menjelang akhir Februari hingga awal Maret 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,51 persen yang diikuti Kota Probolinggo inflasi sebesar 0,39 persen; kemudian Kota Madiun dan Kota Kediri masing-masing sebesar 0,38 persen, Kota Surabaya inflasi sebesar 0,32 persen, Kota Malang inflasi sebesar 0,28 persen, Kabupaten Sumenep inflasi sebesar 0,16 persen, dan Kabupaten Banyuwangi inflasi sebesar 0,10 persen.
"Sedangkan inflasi Jawa Timur tercatat sebesar 0,31 persen dan nasional 0,28 persen, sehingga inflasi Jember pada Februari 2020 melampaui inflasi nasional dan Jatim," ujarnya.
"Dari delapan kota IHK di Jatim, seluruh kota mengalami inflasi, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,51 persen dan inflasi terendah terjadi di Kabupaten Banyuwangi sebesar 0,10 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo saat konferensi pers di Kantor BPS setempat, Senin.
Pada Februari 2020, Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,51 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,27 persen dengan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, tarif air minum PAM, daging ayam ras, cabai rawit dan emas perhiasan.
Dari 11 kelompok pengeluaran, lanjut dia, tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi, dan sisanya stabil, dengan kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar sebesar 1,55 persen yang diikuti oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau inflasi sebesar 1,06 persen.
"Selanjutnya kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,79 persen, sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok transportasi sebesar 0,64 persen," tuturnya.
Menurutnya, laju inflasi tahun kalender dan laju inflasi year-on-year Kabupaten Jember di bulan Februari 2020 masing-masing mengalami inflasi sebesar 0,90 persen dan 2,99 persen, angka itu lebih tinggi dibandingkan inflasi tahun kalender dan inflasi year-on-year Februari 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dan inflasi 2,18 persen.
Sementara Kepala Seksi Statistik Distribusi Candra Birawa mengatakan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah bawang putih, tarif air minum PAM, daging ayam ras, cabai rawit, emas perhiasan, beras, telur ayam ras, cabai merah, bahan bakar rumah tangga dan soto.
"Dampak kenaikan komoditas bawang putih, cabai merah, cabai rawit, beras yang terjadi di bulan lalu masih membayangi pada Februari 2020, meskipun di akhir bulan harga komoditas tersebut mulai berangsur normal," katanya.
Menurutnya, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) harus melakukan langkah-langkah untuk menekan laju inflasi di Jember karena harga gula pasir mulai merangkak naik menjelang akhir Februari hingga awal Maret 2020.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020