Warga Desa Kluncing, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memanfaatkan sungai kecil yang sebelumnya tampak terlihat kotor menjadi sebuah kolam ikan.
Dalam kurun waktu sekitar delapan bulan, sungai yang terletak di kaki Gunung Ijen dan berjarak 15 kilometer itu, kini menjadi lokasi wisata baru.
"Tempat ini sangat luar biasa. Di sini bisa melihat ikan yang begitu banyak di dalam aliran sungai yang jernih. Pemandangannya indah, sejuk, juga sekaligus bisa menikmati olahan ikan dan menu lainnya yang sangat lezat," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi Desa Kluncing, Senin.
Sebelum menjadi destinasi wisata baru di desa itu, kata bupati, aliran sungai dipenuhi sampah dan menjadi tempat berbagai aktivitas warga, mulai mandi, mencuci pakaian hingga buang hajat.
"Desa ini adalah contoh, apabila warga mau berubah menjadi lebih baik, manfaatnya pasti besar. Siapa sangka tempat yang begitu indah dan cantik ini dulunya kotor dan kurang enak dipandang," kata Bupati Anas.
Di Desa Kluncing, saat ini dikenal kawasan Kampung Ikan. Saat berkunjung ke desa tersebut akan disuguhi pemandangan indah khas pegunungan. Sungai yang menjadi kolam ikan mengalir di halaman depan rumah warga sepanjang satu kilometer.
Rusady Awanto, salah seorang pemuda penggerak perubahan di Desa Kluncing, menyampaikan bahwa sebelumnya sungai di desanya itu kotor.
"Dulu warga mandi, cuci baju, BAB di sungai ini. Bahkan setiap maghrib pasti ada banyak kantong kresek berisi sampah yang dibuang di sungai," kata Wawan (sapaan akrabnya).
Dari kegemarannya budi daya ikan, Wawan ingin berbuat sesuatu untuk mengubah kebiasaan buruk warga. Ia berinisiatif memelihara ikan di aliran sungai tersebut dengan mengajak rekannya.
"Setelah diberi ikan dalam satu dua hari, jumlah sampah yang dibuang pun berkurang. Banyak warga tertarik, dan sehingga warga enggan buang sampah di sungai, dan bahkan tidak berapa lama masyarakat ikut memelihara ikan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Hari Cahyo mengemukakan bahwa budi daya yang dilakukan oleh warga Desa Kluncing merupakan bagian dari program Barkanli (Tebar Ikan Terkendali).
"Program ini terus berkembang dengan memelihara ikan keranda, mina sawah dan mina padi. Kami akan terus memberikan pembinaan kepada warga yang berminat," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Desa Kluncing yang merupakan Kampung Ikan, Bupati Abdullah Azwar Anas juga menyerahkan bantuan ribuan ekor bibit ikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Dalam kurun waktu sekitar delapan bulan, sungai yang terletak di kaki Gunung Ijen dan berjarak 15 kilometer itu, kini menjadi lokasi wisata baru.
"Tempat ini sangat luar biasa. Di sini bisa melihat ikan yang begitu banyak di dalam aliran sungai yang jernih. Pemandangannya indah, sejuk, juga sekaligus bisa menikmati olahan ikan dan menu lainnya yang sangat lezat," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat mengunjungi Desa Kluncing, Senin.
Sebelum menjadi destinasi wisata baru di desa itu, kata bupati, aliran sungai dipenuhi sampah dan menjadi tempat berbagai aktivitas warga, mulai mandi, mencuci pakaian hingga buang hajat.
"Desa ini adalah contoh, apabila warga mau berubah menjadi lebih baik, manfaatnya pasti besar. Siapa sangka tempat yang begitu indah dan cantik ini dulunya kotor dan kurang enak dipandang," kata Bupati Anas.
Di Desa Kluncing, saat ini dikenal kawasan Kampung Ikan. Saat berkunjung ke desa tersebut akan disuguhi pemandangan indah khas pegunungan. Sungai yang menjadi kolam ikan mengalir di halaman depan rumah warga sepanjang satu kilometer.
Rusady Awanto, salah seorang pemuda penggerak perubahan di Desa Kluncing, menyampaikan bahwa sebelumnya sungai di desanya itu kotor.
"Dulu warga mandi, cuci baju, BAB di sungai ini. Bahkan setiap maghrib pasti ada banyak kantong kresek berisi sampah yang dibuang di sungai," kata Wawan (sapaan akrabnya).
Dari kegemarannya budi daya ikan, Wawan ingin berbuat sesuatu untuk mengubah kebiasaan buruk warga. Ia berinisiatif memelihara ikan di aliran sungai tersebut dengan mengajak rekannya.
"Setelah diberi ikan dalam satu dua hari, jumlah sampah yang dibuang pun berkurang. Banyak warga tertarik, dan sehingga warga enggan buang sampah di sungai, dan bahkan tidak berapa lama masyarakat ikut memelihara ikan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banyuwangi Hari Cahyo mengemukakan bahwa budi daya yang dilakukan oleh warga Desa Kluncing merupakan bagian dari program Barkanli (Tebar Ikan Terkendali).
"Program ini terus berkembang dengan memelihara ikan keranda, mina sawah dan mina padi. Kami akan terus memberikan pembinaan kepada warga yang berminat," ujarnya.
Dalam kunjungannya ke Desa Kluncing yang merupakan Kampung Ikan, Bupati Abdullah Azwar Anas juga menyerahkan bantuan ribuan ekor bibit ikan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020