Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar "Festival Gagasan Trenggalek 2020" sebagai upaya merangsang aspirasi dan kreativitas warganya agar lebih aktif terlibat dalam pembangunan.

"Festival Gagasan ini sangat menarik karena bisa menjadi penentu kemajuan Trenggalek ke depan," kata Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin dalam pidato sambutannya di acara grand final Festival Gagasan Trenggalek 2020 yang menyisakan lima gagasan terbaik untuk dipilih dewan juri, di Trenggalek, Kamis.

Arifin bahkan rela menunda agenda kedinasan luar kota demi menyaksikan langsung grand final Festival Gagasan tersebut.

Dia mengatakan, Festival Gagasan juga menjadi salah satu ikhtiar untuk mewujudkan Trenggalek yang "MEROKET", yakni maju ekonomi rakyatnya, orang/organisasinya kreatif dan ekosistemnya terjaga.

"Memang MEROKET ini belum ke tahapan hasil, masih dalam tahapan ikhtiar kita untuk mewujudkan perekonomian masyarakat yang maju, orang kreatif dan ekosistem yang terjaga," katanya.

Ketua panitia Festival Gagasan Trenggalek 2020 Soeripto mengatakan, ada lima gagasan terbaik yang akan dipilih dalam festival tersebut, dan untuk selanjutnya diadopsi menjadi program Pemerintah tahun 2021.

Festival Gagasan sendiri telah dimulai sejak 2019. Saat itu ada sebanyak 99 gagasan masuk dalam sayembara itu dan dipilih lima gagasan terbaik.

Sedangkan pada 2020 ini, kata Soeripto, terdapat 116 gagasan yang masuk dalam festival gagasan 2020 ini.

Ada 10 gagasan terbaik yang dipilih dalam festival ini, meliputii SDN 2 Sengon, Mantri Kopi, Dista Nur Prana, Madehan Jaza, Kornea Mahendra Kusuma, Ira Permatasari, Henrigo Radika Utwijaya, Sahabat TL, Sandra Arega Ferdiansyah dan Mahasiswa Kreatif.

Dari 10 gagasan terbaik ini, kemudian disaring kembali menjadi lima terbaik dan akan ditampilkan dalam puncak grand final pada Kamis (27/2), meliputi Dista Nurdiana dan Ilhamdaniah Saleh dengan gagasan "Mendulang Emas Hijau di Bambu Edu-park Trenggalek".

SDN 2 Sengon dengan gagasan "Mesra Paguyubanku"; kemudian Kornea Mahendra Kusuma dengan gagasan "Peningkatan Kesejahteraan Sosial Berbasis Militansi Warga dengan Pembentukan Trenggalek Tempoe Doloe". Sahabat Trenggalek dengan gagasan "Omah Telo, Ayo Nandur Telo" dan Mantri Kopi Trenggalek dengan gagasannya "Mengembalikan Kejayaan Kopi Trenggalek, Terintregasi dan Berkesinambungan".

Festival Gagasan Trenggalek tahun 2020 ini berlangsung cukup menarik, selain telah berhasil mengajak peran masyarakat untuk berbagi gagasan untuk Trenggalek yang terbaik, festival ini menunjukkan bahwasannya Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah semakin membuka diri dan mengakomodir partisipatif masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

Dihadirkan beberapa panelis yang berkompeten, mulai dari akademisi, budayawan, aktifis maupun Kades Pujon Kidul yang telah berhasil mengantarkan desanya menjadi desa yang berkualitas.

Terakhir ada Sandana Agung, finalis Stand Up Comedy sesion enam yang berhasil menghibur audiens yang hadir dalam kegiatan ini.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020