Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berhasil mencatat rekor pada Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berupa dawet lele terbanyak, yang dinilai baik untuk dikonsumsi, terutama anak-anak karena kandungan gizinya.
"Kami telah verifikasi penghitungan di lapangan. Usulan dari Forum Peningkatan Ikan (Forikan) menyaksikan kegiatan sajian dawet lele 3.000 porsi dan telah kami hitung ada 3.555 cup," kata Senior Manager MURI Aryani Siregar di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, sajian dawet lele belum pernah ada sebelumnya. Selain masuk MURI, kegiatan ini juga dicatat pada rekor dunia.
Sebelumnya, rekor MURI untuk kuliner ikan di Jatim adalah sajian bandeng presto terbanyak berhasil dicatatkan pada November 2019 dan sajian ikan lele terbanyak hingga 19.894 ekor pada Maret 2019. Untuk Kabupaten Kediri, ada pemecahan rekor MURI pelayanan KB MOW terbanyak.
Sementara itu, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengaku senang dengan kegiatan ini, karena potensi budi daya ikan, misalnya lele dan patin di Kabupaten Kediri masih sangat luas.
Ia mengatakan, kandungan gizi di ikan sangat baik untuk kesehatan tubuh, terutama pencegahan kekerdilan bagi anak-anak. Untuk itu, setiap keluarga diharapkan lebih banyak menyediakan ikan, mengingat kandungan protein hewaninya cukup tinggi.
Mulai krisis moneter sebelumnya, katanya, banyak anak kekurangan gizi. Dicontohkan, waktu di posyandu, anak yang di bawah garis merah hanya satu atau dua, tapi saat krisis moneter naik drastis menjadi 20 anak. Untuk anak-anak SMP, para guru juga mengeluh, karena anak-anak sejak pagi sekitar 08.30 WIB sudah mengantuk dan ternyata mereka tidak sarapan pagi.
"Ikan itu lebih murah harganya daripada daging kambing, sapi, sebagai protein hewani. Karena ikan juga sangat baik untuk pencegahan, penanggulangan stunting," kata dia.
Pihaknya menggalakkan serta mempromosikan untuk makan ikan. Untuk ikan, bisa diolah menjadi beragam makanan, misalnya sate lele, bakso lele, maupun digoreng begitu saja.
Ia berharap rekor MURI ini menjadi inspirasi semua pihak dan lebih bisa meningkatkan konsumsi makan ikan di Kabupaten Kediri. Masyarakat menjadi tahu, karena pentingnya makan ikan dapat meningkatkan kecerdasan, kemampuan berpikir anak dan menjamin gizi keluarga.
Dalam kegiatan pencatatan rekor MURI tersebut, hadir Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim Arumi Bachsin. Hadir juga Forkopimda Kabupaten Kediri dan jajaran di bawahnya. Ikut pula, anak-anak TK yang didampingi oleh orangtuanya. Seluruh dawet dari bahan baku ikan lele itu diberikan kepada anak-anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Kami telah verifikasi penghitungan di lapangan. Usulan dari Forum Peningkatan Ikan (Forikan) menyaksikan kegiatan sajian dawet lele 3.000 porsi dan telah kami hitung ada 3.555 cup," kata Senior Manager MURI Aryani Siregar di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan, sajian dawet lele belum pernah ada sebelumnya. Selain masuk MURI, kegiatan ini juga dicatat pada rekor dunia.
Sebelumnya, rekor MURI untuk kuliner ikan di Jatim adalah sajian bandeng presto terbanyak berhasil dicatatkan pada November 2019 dan sajian ikan lele terbanyak hingga 19.894 ekor pada Maret 2019. Untuk Kabupaten Kediri, ada pemecahan rekor MURI pelayanan KB MOW terbanyak.
Sementara itu, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengaku senang dengan kegiatan ini, karena potensi budi daya ikan, misalnya lele dan patin di Kabupaten Kediri masih sangat luas.
Ia mengatakan, kandungan gizi di ikan sangat baik untuk kesehatan tubuh, terutama pencegahan kekerdilan bagi anak-anak. Untuk itu, setiap keluarga diharapkan lebih banyak menyediakan ikan, mengingat kandungan protein hewaninya cukup tinggi.
Mulai krisis moneter sebelumnya, katanya, banyak anak kekurangan gizi. Dicontohkan, waktu di posyandu, anak yang di bawah garis merah hanya satu atau dua, tapi saat krisis moneter naik drastis menjadi 20 anak. Untuk anak-anak SMP, para guru juga mengeluh, karena anak-anak sejak pagi sekitar 08.30 WIB sudah mengantuk dan ternyata mereka tidak sarapan pagi.
"Ikan itu lebih murah harganya daripada daging kambing, sapi, sebagai protein hewani. Karena ikan juga sangat baik untuk pencegahan, penanggulangan stunting," kata dia.
Pihaknya menggalakkan serta mempromosikan untuk makan ikan. Untuk ikan, bisa diolah menjadi beragam makanan, misalnya sate lele, bakso lele, maupun digoreng begitu saja.
Ia berharap rekor MURI ini menjadi inspirasi semua pihak dan lebih bisa meningkatkan konsumsi makan ikan di Kabupaten Kediri. Masyarakat menjadi tahu, karena pentingnya makan ikan dapat meningkatkan kecerdasan, kemampuan berpikir anak dan menjamin gizi keluarga.
Dalam kegiatan pencatatan rekor MURI tersebut, hadir Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Jatim Arumi Bachsin. Hadir juga Forkopimda Kabupaten Kediri dan jajaran di bawahnya. Ikut pula, anak-anak TK yang didampingi oleh orangtuanya. Seluruh dawet dari bahan baku ikan lele itu diberikan kepada anak-anak.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020