Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap pada Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPT-KKP), terus mendorong dan mendukung tumbuh kembang nelayan, salah satunya mempermudah regulasi perizinan kapal nelayan lewat program Sistem Layanan Cepat (Silat).

"Program Silat ini, merupakan program untuk memberikan layanan cepat bagi nelayan terkait dengan perizinan kapal nelayan mulai skal kecil hingga skala besar," kata Dirjen Perikanan Tangkap pada Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zulficar Mochtar saat kunjungan kerja bersama Komisi IV DPR RI di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis.

Ia menjelaskan, melalui program Sistem Informasi Layanan Cepat atau Silat yang telah diluncurkan pada 30 Desember 2019 itu, nelayan yang akan mengurus perizinan kapal di atas 30 GT, saat ini bisa selesai dalam kurun waktu satu jam, dari sebelumnya membutuhkan waktu hingga 14 hari.

Kementerian Kelauatan dan Perikanan, lanjut dia, mendorong nelayan dengan memberikan dukungan bantuan dan fasilitas termasuk asuransi nelayan dan akses permodalan bagi nelayan.

"TPI Muncar ini merupakan salah satu pelabuhan perikanan dalam beberapa tahun ini yang terus berkembang sangat bagus," ujar Zulficar.

Menurutnya, profesi nelayan sangat terhormat dan perlu didorong dan didukung untuk terus tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong supaya berbagai inisiatif dilakukan secara konsisten, salah satunya mempermudah regulasi bagi nelayan.

"Pesan Pak Menteri KKP, adalah pertama kami membangun komunikasi intens dengan para nelayan, karena nelayan merupakan pahlawan pangan dan protein. Karena jika tidak ada nelayan, kita tidak akan makan ikan dan pangan kita bermasalah, yang ujungnya stunting," paparnya.

Dirjen Perikanan Tangkap pada Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zulficar Mochtar berkunjung dan bertatap muka dengan para nelayan Muncar, Banyuwangi, bersama 18 anggota DPR RI dalam Kunjugan Kerja Spesisifik untuk menyerap aspirasi nelayan di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020