Ratusan emak-emak pendukung Bakal Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan demonstrasi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya, Jalan Arif Rahman Hakim 131-133 Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin.
"Relawan ini bukan sekedar kita kumpulkan? Tidak. Tapi ini perk ampung, jadi di sini tidak ada koordinator. Cuma saya mewakili teman-teman ini di bawaslu ini, tidak terjadi hal yang diinginkan, saya menjaga teman-teman," kata perwakilan Relawan Eri Cahyadi, Rudi Cahyono di halaman Bawalu Surabaya.
Menurut dia, tujuan emak-emak datang ke Bawaslu Surabaya kali guna mengawal Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi yang saat ini diundang langsung oleh pihak Bawaslu Surabaya.
Rudi menjelaskan pemanggilan Eri Cahyadi oleh Bwasalu Surabaya karena adanya deklarasi relawan pendukung Eri Cahyadi di sejumlah kampung serta beredarnya profil Eri Cahyadi di perkampungan Kota Surabaya. Hal ini mengingat Eri Cahyadi merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif di Pemkot Surabaya.
Rudi menjelaskan, memang benar bahwa Eri Cahyadi belum mendaftarkan diri ke partai. Hanya saja, lanjut dia, emak-emak yang datang ini menginginkan Eri untuk maju dan jadi Bakal Calon Wali Kota Surabaya.
"Teman-teman mengawal di Bawaslu untuk mengklarifikasi. Jadi Pak Eri ini kan belum dicalonkan menjadi wali kota. Cuma dari ibu-ibu ini mengawal, menginginkan Pak Eri jadi. Cuma hingga saat ini belum ada kejelasan jadi (maju) wali kota, maka dari itu, temen-temen ini sukarela. Saya juga dipanggil, dari itu saya kawal dan mereka datang sendiri-sendiri," katanya.
Selain itu, Rudi membantah ada kabar jika emak-emak yang datang adalah massa bayaran. Rudi sendiri mengetahui, jika emak-emak ini patungan untuk bikin kaos.
"Ini bukan elemen, jadi ini murni dari warga Surabaya. Ini ada yang dari Babat Jerawat, Banyu Urip, pokoknya se-Surabaya, relawan Eri. Kan Pak Eri dipanggil Bawaslu. Teman-teman ini mengawal Pak Eri ke sini, juga tidak mengantar. Pak Eri datang sendiri, teman-teman datang sendiri. Kalau bayaran tidak ada," ujarnya.
Saat kedatangan Eri Cahyadi di kantor Bawaslu, ratusan emak-emak ini berebut salaman dengan Eri Cahyadi. Tak hanya itu, beberapa spanduk Risma Selamanya dan #saveericahyadi terpampang di depan halaman kantor Bawaslu Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Relawan ini bukan sekedar kita kumpulkan? Tidak. Tapi ini perk ampung, jadi di sini tidak ada koordinator. Cuma saya mewakili teman-teman ini di bawaslu ini, tidak terjadi hal yang diinginkan, saya menjaga teman-teman," kata perwakilan Relawan Eri Cahyadi, Rudi Cahyono di halaman Bawalu Surabaya.
Menurut dia, tujuan emak-emak datang ke Bawaslu Surabaya kali guna mengawal Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi yang saat ini diundang langsung oleh pihak Bawaslu Surabaya.
Rudi menjelaskan pemanggilan Eri Cahyadi oleh Bwasalu Surabaya karena adanya deklarasi relawan pendukung Eri Cahyadi di sejumlah kampung serta beredarnya profil Eri Cahyadi di perkampungan Kota Surabaya. Hal ini mengingat Eri Cahyadi merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) aktif di Pemkot Surabaya.
Rudi menjelaskan, memang benar bahwa Eri Cahyadi belum mendaftarkan diri ke partai. Hanya saja, lanjut dia, emak-emak yang datang ini menginginkan Eri untuk maju dan jadi Bakal Calon Wali Kota Surabaya.
"Teman-teman mengawal di Bawaslu untuk mengklarifikasi. Jadi Pak Eri ini kan belum dicalonkan menjadi wali kota. Cuma dari ibu-ibu ini mengawal, menginginkan Pak Eri jadi. Cuma hingga saat ini belum ada kejelasan jadi (maju) wali kota, maka dari itu, temen-temen ini sukarela. Saya juga dipanggil, dari itu saya kawal dan mereka datang sendiri-sendiri," katanya.
Selain itu, Rudi membantah ada kabar jika emak-emak yang datang adalah massa bayaran. Rudi sendiri mengetahui, jika emak-emak ini patungan untuk bikin kaos.
"Ini bukan elemen, jadi ini murni dari warga Surabaya. Ini ada yang dari Babat Jerawat, Banyu Urip, pokoknya se-Surabaya, relawan Eri. Kan Pak Eri dipanggil Bawaslu. Teman-teman ini mengawal Pak Eri ke sini, juga tidak mengantar. Pak Eri datang sendiri, teman-teman datang sendiri. Kalau bayaran tidak ada," ujarnya.
Saat kedatangan Eri Cahyadi di kantor Bawaslu, ratusan emak-emak ini berebut salaman dengan Eri Cahyadi. Tak hanya itu, beberapa spanduk Risma Selamanya dan #saveericahyadi terpampang di depan halaman kantor Bawaslu Surabaya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020