Pemain asing Persik, Ante Bakmaz, serta sejumlah pemain lokal dan manajemen Persik Kediri, ikut melayat ke rumah duka Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah yang meninggal dunia pada Sabtu (15/2).
Sekretaris Persik Kediri Arief Priyono mengemukakan, awalnya Ante Bakmaz segan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir karena merasa dirinya bukan seorang Muslim.
"Saya jelaskan bahwa di Indonesia toleransi beragama dijunjung tinggi, sehingga Ante Bakmaz pun mengerti. Dia senang bisa datang ke rumah duka. Tadi dengan saya," kata Arief di Kediri, Minggu.
Baca juga: Wawali Kediri meninggal di RSUD Dr Soetomo, alami pendarahan otak
Arif menambahkan, saat hendak masuk ke rumah duka, Ante Bakmaz juga sempat ragu, karena rumah almarhumah Wawali Kediri merupakan pondok pesantren. Ante juga sempat bertanya apakah diizinkan masuk ke dalam pondok.
"Dia tanya apa boleh masuk ke pondok, karena dia bukan Muslim. Tapi, saya sudah jelaskan bahwa toleransi beragama sangat dijunjung tinggi. Jadi, dia merasa nyaman duduk bersama dengan tamu lainnya," ujar Arief.
Baca juga: Gubernur Khofifah mengenang Wawali Kediri Ning Lik sebagai pejuang Muslimat NU
Ia juga mengerti Ante Bakmaz merasa ragu ketika menghadiri acara seperti ini. Hal ini juga pengalaman baru baginya setelah tinggal di Kediri, bergabung dengan Persik yang berlaga di Liga 1 musim 2020.
"Bakmaz baru pertama kali ikut prosesi seperti ini, jadi wajar bila di benaknya banyak tanda tanya. Tapi, dia mengaku dapat pengalaman sangat berkesan soal beragama dan budaya di Indonesia," kata Arief.
Baca juga: Sebelum wafat, Wawali Ning Lik masih bekerja
Arief menambahkan, segenap jajaran manajemen Persik Kediri turut mengucapkan duka cita atas wafatnya Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah. Sosok Lilik merupakan panutan dan pemimpin yang baik.
"Segenap manajemen dan pemain Persik Kediri menyampaikan bela sungkawa dengan takziah di rumah duka di Ponpes Al Islah Kota Kediri," kata dia.
Baca juga: Wawali Ning Lik dimakamkan Minggu pagi
Untuk saat ini, lanjut dia, para pemain masih diliburkan setelah menjalani Piala Gubernur Jatim di Bangkalan, Madura, sehingga hanya ada beberapa pemain yang mewakili tim bertakziah, satu di antaranya pemain asing Ante Bakmaz.
Pemakaman Lilik yang akrab disapa Ning Lik dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah. Selain itu, sejumlah pejabat juga hadir, seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Pelaksana Tugas Wali Kota Blitar Santoso, Forkopimda Kota Kediri, dan sejumlah pejabat lainnya.
Selain itu, para ulama dari Kediri juga hadir serta. Ribuan orang juga turut mengantarkan Ning Lik ke peristirahatannya yang terakhir. Ia dimakamkan di pemakaman keluarga, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, tak jauh dari lokasi rumah.
Keluarga juga sangat berduka dengan wafatnya Ning Lik. Namun, mereka berusaha untuk sabar.
Lilik Muhibbah tutup usia pada Sabtu (15/2) sore, setelah sempat dirawat di rumah sakit karena sakit yang dideritanya.
Ia sebelumnya mengeluh sakit dan dibawa ne RSUD Gambiran Kota Kediri pada Sabtu (15/2) dini hari, tetapi kondisi kesehatan belum membaik. Akhirnya, pukul 13.00 WIB dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya dan pukul 16.03 WIB meninggal dunia.
Almarhumah Lilik Muhibbah dilahirkan 9 April 1962 dan menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kediri selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Sekretaris Persik Kediri Arief Priyono mengemukakan, awalnya Ante Bakmaz segan hadir untuk memberikan penghormatan terakhir karena merasa dirinya bukan seorang Muslim.
"Saya jelaskan bahwa di Indonesia toleransi beragama dijunjung tinggi, sehingga Ante Bakmaz pun mengerti. Dia senang bisa datang ke rumah duka. Tadi dengan saya," kata Arief di Kediri, Minggu.
Baca juga: Wawali Kediri meninggal di RSUD Dr Soetomo, alami pendarahan otak
Arif menambahkan, saat hendak masuk ke rumah duka, Ante Bakmaz juga sempat ragu, karena rumah almarhumah Wawali Kediri merupakan pondok pesantren. Ante juga sempat bertanya apakah diizinkan masuk ke dalam pondok.
"Dia tanya apa boleh masuk ke pondok, karena dia bukan Muslim. Tapi, saya sudah jelaskan bahwa toleransi beragama sangat dijunjung tinggi. Jadi, dia merasa nyaman duduk bersama dengan tamu lainnya," ujar Arief.
Baca juga: Gubernur Khofifah mengenang Wawali Kediri Ning Lik sebagai pejuang Muslimat NU
Ia juga mengerti Ante Bakmaz merasa ragu ketika menghadiri acara seperti ini. Hal ini juga pengalaman baru baginya setelah tinggal di Kediri, bergabung dengan Persik yang berlaga di Liga 1 musim 2020.
"Bakmaz baru pertama kali ikut prosesi seperti ini, jadi wajar bila di benaknya banyak tanda tanya. Tapi, dia mengaku dapat pengalaman sangat berkesan soal beragama dan budaya di Indonesia," kata Arief.
Baca juga: Sebelum wafat, Wawali Ning Lik masih bekerja
Arief menambahkan, segenap jajaran manajemen Persik Kediri turut mengucapkan duka cita atas wafatnya Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah. Sosok Lilik merupakan panutan dan pemimpin yang baik.
"Segenap manajemen dan pemain Persik Kediri menyampaikan bela sungkawa dengan takziah di rumah duka di Ponpes Al Islah Kota Kediri," kata dia.
Baca juga: Wawali Ning Lik dimakamkan Minggu pagi
Untuk saat ini, lanjut dia, para pemain masih diliburkan setelah menjalani Piala Gubernur Jatim di Bangkalan, Madura, sehingga hanya ada beberapa pemain yang mewakili tim bertakziah, satu di antaranya pemain asing Ante Bakmaz.
Pemakaman Lilik yang akrab disapa Ning Lik dihadiri ribuan orang dari berbagai daerah. Selain itu, sejumlah pejabat juga hadir, seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Jombang Mundjidah Wahab, Pelaksana Tugas Wali Kota Blitar Santoso, Forkopimda Kota Kediri, dan sejumlah pejabat lainnya.
Selain itu, para ulama dari Kediri juga hadir serta. Ribuan orang juga turut mengantarkan Ning Lik ke peristirahatannya yang terakhir. Ia dimakamkan di pemakaman keluarga, Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, tak jauh dari lokasi rumah.
Keluarga juga sangat berduka dengan wafatnya Ning Lik. Namun, mereka berusaha untuk sabar.
Lilik Muhibbah tutup usia pada Sabtu (15/2) sore, setelah sempat dirawat di rumah sakit karena sakit yang dideritanya.
Ia sebelumnya mengeluh sakit dan dibawa ne RSUD Gambiran Kota Kediri pada Sabtu (15/2) dini hari, tetapi kondisi kesehatan belum membaik. Akhirnya, pukul 13.00 WIB dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya dan pukul 16.03 WIB meninggal dunia.
Almarhumah Lilik Muhibbah dilahirkan 9 April 1962 dan menjabat sebagai Wakil Wali Kota Kediri selama dua periode, 2014-2019 dan 2019-2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020