Pihak RSUD dr Iskak, Tulungagung memastikan kondisi pasien terduga (suspect) corona virus deaseas (Convid-19) berinisial YM (52) asal Kediri yang barusan melakukan perjalanan ke Korea Selatan dalam kondisi membaik.
Menurut penjelasan dokter ahli mikrobiologi RSUD dr Iskak, dr. Reynaldi Bramanti, Kamis, kondisi suhu tubuh pasien saat ini relatif stabil dibanding sebelumnya.
"Pasien juga sudah tidak mengeluhkan sakit tenggorokan lagi," kata dr. Reynaldi saat dikonfirmasi awak media.
YM sebelumnya sempat mengalami demam tinggi. Meski belum ada kepastian penyebab penyakit yang dideritanya, pihak RSUD dr Iskak memberlakukan standar penanganan tinggi.
Demi mengantisipasi pasien terjangkit virus corona yang kini merebak di China dan sejumlah negara dunia, YM yang asal Ngadiluwih, Kediri, langsung dimasukkan ruang isolasi.
Petugas yang melakukan perawatan dan prosedur penanganan juga diberlakukan laiknya menangani pasien kasus corona atau Convid-19.
"Jika tidak mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri pasien tidak kami tempatkan di ruang isolasi," ujarnya.
Sejauh ini tim medis sudah melakukan pengambilan sampel swap untuk dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta. Sampel yang diambil di antaranya swap tenggorokan, swap hidung dan bagian mulut. Hasil uji laboratorium itu diperkirakan baru keluar pada awal pekan depan atau sekitar akhir pertengah Februari.
"Jika hasilnya pasien dinyatakan negatif corona, akan langsung keluar dari ruang isolasi, namun jika positif akan kita teruskan perawatannya," ujarnya.
Pasien YM mendapat penanganan khusus karena dari jejak perjalanannnya diketahui batusan pulang dari Korea Selatan pada 6 Februari. Di negara tersebut, YM mengaku dalam rangka mengunjungi cucunya, dan menetap selama sebulan.
Setelah pulang pasien mengalami demam tinggi dan sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta. Pasien kemudian dirujuk ke Tulungagung, setelah suhu tubuhnya tidak juga menurun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Menurut penjelasan dokter ahli mikrobiologi RSUD dr Iskak, dr. Reynaldi Bramanti, Kamis, kondisi suhu tubuh pasien saat ini relatif stabil dibanding sebelumnya.
"Pasien juga sudah tidak mengeluhkan sakit tenggorokan lagi," kata dr. Reynaldi saat dikonfirmasi awak media.
YM sebelumnya sempat mengalami demam tinggi. Meski belum ada kepastian penyebab penyakit yang dideritanya, pihak RSUD dr Iskak memberlakukan standar penanganan tinggi.
Demi mengantisipasi pasien terjangkit virus corona yang kini merebak di China dan sejumlah negara dunia, YM yang asal Ngadiluwih, Kediri, langsung dimasukkan ruang isolasi.
Petugas yang melakukan perawatan dan prosedur penanganan juga diberlakukan laiknya menangani pasien kasus corona atau Convid-19.
"Jika tidak mempunyai riwayat perjalanan dari luar negeri pasien tidak kami tempatkan di ruang isolasi," ujarnya.
Sejauh ini tim medis sudah melakukan pengambilan sampel swap untuk dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan di Jakarta. Sampel yang diambil di antaranya swap tenggorokan, swap hidung dan bagian mulut. Hasil uji laboratorium itu diperkirakan baru keluar pada awal pekan depan atau sekitar akhir pertengah Februari.
"Jika hasilnya pasien dinyatakan negatif corona, akan langsung keluar dari ruang isolasi, namun jika positif akan kita teruskan perawatannya," ujarnya.
Pasien YM mendapat penanganan khusus karena dari jejak perjalanannnya diketahui batusan pulang dari Korea Selatan pada 6 Februari. Di negara tersebut, YM mengaku dalam rangka mengunjungi cucunya, dan menetap selama sebulan.
Setelah pulang pasien mengalami demam tinggi dan sempat dirawat di sebuah rumah sakit swasta. Pasien kemudian dirujuk ke Tulungagung, setelah suhu tubuhnya tidak juga menurun.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020