Ketua DPRD Kabupaten Gresik Fandi Ahmad Yani mengatakan perlu adanya inovasi dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) di wilayah setempat, sebab setiap tahun peningkatannya tidak terlalu signifikan dan cenderung monoton.

"Mungkin bisa dibuatkan workshop dengan mengundang beberapa pakar migas dan bagaimana sektor migas bisa mendorong peningkatan PAD Kabupaten Gresik," kata Gus Yani, panggilan akrab Fandi Ahmad Yani dalam workshop bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Gresik di Banjarmasin, Kalsel, Jumat.

Gus Yani mengatakan, selain dengan workshop, juga bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah start up atau perusahaan rintisan yang bergerak di bidang jaringan daring dengan melakukan terobosan teknologi.

"Dalam perkembangan zaman saat ini, sebagian perusahaan start up sudah mendominasi, seperti bisnis hotel yang menjamur. Hal itu bisa ditiru untuk peningkatan PAD Gresik," katanya.

Gus Yani mengatakan, Kabupaten Gresik memiliki potensi di sejumlah sektor yang bisa didorong untuk berkontribusi dalam peningkatan PAD, namun hingga kini belum tergarap maksimal, sehingga peningkatan PAD dari tahun ke tahun selalu monoton.

PAD Kabupaten Gresik dari tahun ke tahun tercatat peningkatannya tidak terlalu signifikan dan kadang tidak sesuai dengan target.

Pada tahun 2018, PAD Kabupaten Gresik mencapai Rp1,1 triliun dan selanjutnya tahun 2019 naik tipis menjadi Rp1,3 triliun, sedangkan target tahun 2020 mencapai Rp1,5 triliun.

Sementara itu, kegiatan workshop yang digelar PWI Kabupaten Gresik dalam rangkaian memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020