Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengingatkan seluruh desa dan kecamatan agar tidak hanya memikirkan proyek fisik membangun jalan saja, namun mulai prioritaskan menyiapkan SDM yang unggul untuk masa depan bangsa.
"Desa dan kecamatan jangan hanya memikirkan proyek fisik bangun jalan. Tapi mulai prioritaskan pembangunan 'jalan dan jembatan' untuk masa depan bangsa kita, dengan menyiapkan SDM yang unggul yang dimulai dari sekarang," kata Bupati Anas, saat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan serentak secara daring 25 kecamatan yang dipusatkan di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Rabu.
Ia menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa untuk benar-benar memprioritaskan program pembangunan SDM, khususnya untuk penyiapan masa depan generasi Z dan Alpha. Katanya, pembangunan di daerah jangan hanya terpaku pada pembangunan fisik infrastruktur saja.
"Paradigma kita harus berubah, prioritas pembangunan bukan lagi infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, tapi penyiapan SDM generasi masa depan yang akan menggantikan posisi kita pada hari ini," ucapnya.
Menurut Anas, pada 2045 jumlah penduduk Banyuwangi akan diperkirakan akan mencapai 2,2 juta jiwa. Prosentase generasi Z (lahir tahun 1995-2010) dan generasi alpha (lahir tahun 2010 ke atas) pada tahun 2045 akan mencapai usia produktif yang diperkirakan jumlahnya mencapai 66,75 persen dari seluruh jumlah penduduk.
"Inilah yang kita sebut dengan bonus demografi, generasi ini yang akan menjadi modal bagi daerah agar bisa berdaya saing. Saat ini banyak negara yang terbatas sumber daya alamnya, namun sangat maju di berbagai bidang, karena SDM-nya berkualitas dan berdaya cipta. Untuk itu, hal ini harus kita persiapkan dari sekarang," paparnya.
Azwar Anas juga menginstruksikan, untuk memperhatikan gizi anak yang seimbang, sejak dalam kandungan dan di tahap awal pertumbuhannya, serta fokus pada perkembangan balita, agar tidak ada kasus stunting.
Oleh karena itu, Bupati Anas meminta camat untuk aktif berkoordinasi dengan PKK sebagai penggerak posyandu yang menjadi ujang tombak kesehatan ibu dan anak.
"Perkuat peran PKK dan posyandu, alokasikan tambahan gizi untuk ibu dan balita. Optimalisasikan peran motivator gizi, kader posyandu dan kelompok pendamping ASI," kata Anas.
Anas juga menekankan penyiapan SDM lewat jalur pendidikan, dengan meminta kecamatan memonitor langsung menyisir anak putus sekolah, serta berupaya meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
"Optimalkan program Garda Ampuh dengan berkoordinasi dengan sekolah dan satkorwil pendidikan. Juga buat satgas untuk menyisir anak-anak yang putus sekolah agar dikembalikan ke kelas," ujarnya.
Dalam murenbang tingkat kecamatan itu, Azwar Anas juga menekan mengenai penanganan dan pencegahan kasus HIV/AIDS di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Ini juga menjadi ancaman, karena hingga sekarang tidak ada obatnya. Mari lindungi keluarga kita dari ancaman penyakit ini," kata Anas.
Bupati Anas juga meminta para pemangku kepentingan pembangunan untuk menjaga iklim investasi di daerah. Tahun 2020, katanya, pertumbuhan ekonomi juga berpotensi stagnan, sehingga bisa mengganggu penerimaan pajak.
Karena, menurut ia, kalau penerimaan pajak terganggu, dana transfer ke daerah terganggu, padahal daerah sangat bergantung pada kucuran dana dari pusat untuk menggerakkan pembangunan lokal.
"Kami beruntung punya Pak Jokowi yang terus bekerja mencari solusi. Maka beliau membikin banyak paket kebijakan termasuk sebentar lagi Omnibus Law untuk menggerakkan ekonomi. Termasuk juga mengajak sektor swasta bergotong royong membangun Indonesia," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Desa dan kecamatan jangan hanya memikirkan proyek fisik bangun jalan. Tapi mulai prioritaskan pembangunan 'jalan dan jembatan' untuk masa depan bangsa kita, dengan menyiapkan SDM yang unggul yang dimulai dari sekarang," kata Bupati Anas, saat musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan serentak secara daring 25 kecamatan yang dipusatkan di Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, Rabu.
Ia menginstruksikan seluruh camat dan kepala desa untuk benar-benar memprioritaskan program pembangunan SDM, khususnya untuk penyiapan masa depan generasi Z dan Alpha. Katanya, pembangunan di daerah jangan hanya terpaku pada pembangunan fisik infrastruktur saja.
"Paradigma kita harus berubah, prioritas pembangunan bukan lagi infrastruktur fisik seperti jalan dan jembatan, tapi penyiapan SDM generasi masa depan yang akan menggantikan posisi kita pada hari ini," ucapnya.
Menurut Anas, pada 2045 jumlah penduduk Banyuwangi akan diperkirakan akan mencapai 2,2 juta jiwa. Prosentase generasi Z (lahir tahun 1995-2010) dan generasi alpha (lahir tahun 2010 ke atas) pada tahun 2045 akan mencapai usia produktif yang diperkirakan jumlahnya mencapai 66,75 persen dari seluruh jumlah penduduk.
"Inilah yang kita sebut dengan bonus demografi, generasi ini yang akan menjadi modal bagi daerah agar bisa berdaya saing. Saat ini banyak negara yang terbatas sumber daya alamnya, namun sangat maju di berbagai bidang, karena SDM-nya berkualitas dan berdaya cipta. Untuk itu, hal ini harus kita persiapkan dari sekarang," paparnya.
Azwar Anas juga menginstruksikan, untuk memperhatikan gizi anak yang seimbang, sejak dalam kandungan dan di tahap awal pertumbuhannya, serta fokus pada perkembangan balita, agar tidak ada kasus stunting.
Oleh karena itu, Bupati Anas meminta camat untuk aktif berkoordinasi dengan PKK sebagai penggerak posyandu yang menjadi ujang tombak kesehatan ibu dan anak.
"Perkuat peran PKK dan posyandu, alokasikan tambahan gizi untuk ibu dan balita. Optimalisasikan peran motivator gizi, kader posyandu dan kelompok pendamping ASI," kata Anas.
Anas juga menekankan penyiapan SDM lewat jalur pendidikan, dengan meminta kecamatan memonitor langsung menyisir anak putus sekolah, serta berupaya meningkatkan rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
"Optimalkan program Garda Ampuh dengan berkoordinasi dengan sekolah dan satkorwil pendidikan. Juga buat satgas untuk menyisir anak-anak yang putus sekolah agar dikembalikan ke kelas," ujarnya.
Dalam murenbang tingkat kecamatan itu, Azwar Anas juga menekan mengenai penanganan dan pencegahan kasus HIV/AIDS di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
"Ini juga menjadi ancaman, karena hingga sekarang tidak ada obatnya. Mari lindungi keluarga kita dari ancaman penyakit ini," kata Anas.
Bupati Anas juga meminta para pemangku kepentingan pembangunan untuk menjaga iklim investasi di daerah. Tahun 2020, katanya, pertumbuhan ekonomi juga berpotensi stagnan, sehingga bisa mengganggu penerimaan pajak.
Karena, menurut ia, kalau penerimaan pajak terganggu, dana transfer ke daerah terganggu, padahal daerah sangat bergantung pada kucuran dana dari pusat untuk menggerakkan pembangunan lokal.
"Kami beruntung punya Pak Jokowi yang terus bekerja mencari solusi. Maka beliau membikin banyak paket kebijakan termasuk sebentar lagi Omnibus Law untuk menggerakkan ekonomi. Termasuk juga mengajak sektor swasta bergotong royong membangun Indonesia," paparnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020