Wali Kota Malang Sutiaji menginstruksikan, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan setempat Sri Winarni agar segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan penyebaran virus corona melalui puskesmas-puskesmas di wilayah itu.

"Selain melakukan sosialisasi, Dinkes juga harus segera melakukan edukasi kepada masyarakat dan bekerja sama dengan perangkat pemerintah di wilayah masing-masing terkait virus corona ini, bahkan secara umum melakukan edukasi dan gerakan masyarakat sehat," kata dia dalam rilis yang diterima di Malang, Selasa, merespons pesan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Rakornas BNPB 2020 di SICC Sentul, Jawa Barat hari ini.

Selain menginstruksikan Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan, Sutiaji juga minta kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto untuk berkoordinasi dengan pengelola bandara di Malang, pangkalan moda transportasi darat (terminal dan kereta api) untuk ikut mencermati mobilisasi wisatawan mancanegara yang masuk Malang.

Virus corona menjadi salah satu isu yang disinggung dalam bahasan Rakornas Penanggulangan Bencana 2020 (3-4 Februari 2020) di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Pada Rakornas BPNB yang mengambil tajuk "Penanggulangan Bencana Urusan Bersama, Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita" dan diikuti gubernur, wali kota, bupati, dandim, dan kapolres serta BPBD se-indonesia tersebut, Kepala BNPB Doni Monardo menyatakan bencana di Tanah Air cenderung meningkat dan terus berulang.

"Banjir, kebakaran hutan dan lahan, kabut asap, gempa dan tsunami, terus berulang terjadi secara permanen," kata dia.

Karena sifatnya permanen, lanjut Doni, harusnya bisa terantisipasi dengan baik, di antaranya melalui strategi menjaga dan merawat sinergitas pusat dan daerah. Hal itu yang jadi spirit dari tagline "urusan bersama".

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan perubahan iklim global memicu meningkatnya kejadian bencana, dan hal itu terkontribusi oleh perilaku manusia itu sendiri.

Pada kesempatan itu, Presiden mengajak semua untuk tanggap, hati-hati, serta cepat bertindak.

"Hati-hati dengan pemantik awal bencana. Begitu satu titik api muncul segera dipadamkan, jangan biarkan muncul jadi dua, tiga dan terus berkembang," katanya.

Presiden menekankan bahwa penanggulangan dan pencegahan bencana tidaklah cukup dengan melakukan pembangunan infrastruktur fisik pengendali.

Selain langkah tersebut, diperlukan langkah lain berupa pengelolaan lingkungan hidup yang tak kalah penting untuk diperhatikan.

"Benar bahwa solusi pembangunan infrastruktur itu penting, tapi selama ekologinya tidak diperbaiki, selama tidak dilakukan penanaman pohon, bencana tanah longsor akan terus terjadi," ujar Presiden. (*)

 

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020