Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan sejumlah pesan yang sering disampaikan oleh almarhum KH Sholahudin Wahid atau Gus Sholah, pengasuh PP Tebuireng, Jombang, dan diharapkan hal itu bisa terealisasi demi umat.

Gubernur mengungkapkan Gus Sholah selalu mengingatkan untuk saling menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Beliau selalu berpesan, PR kita adalah persatuan. Beliau menyampaikan pentingnya persatuan bagi seluruh kehidupan sosial di Indonesia," katanya saat memberikan sambutan pada pemakaman Gus Sholah (KH Sholahudin Wahid) di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang, Senin.

Untuk pesan lainnya adalah Gus Sholah ingin pendidikan di pesantren yang merupakan warisan KH Hasyim Asy'ari itu terus dikembangkan. Kedua, Gus Sholah juga ingin agar rumah sakit yang dibangun Pesantren Tebuireng berkembang menjadi rumah sakit yang modern.

"Yang ketiga beliau bercita-cita untuk dilanjutkan bank syariah dari Ponpes Tebuireng. Ini mandat yang beberapa kali beliau sampaikan," kata dia.

Ia berharap amanat ini nantinya bisa dilaksanakan dengan baik oleh pejabat yang bertugas. Terlebih lagi, Gus Sholah sosok yang sangat dicintai banyak kalangan, sehingga amanatnya bisa bermanfaat untuk orang lain.

Khofifah hadir baik saat menjemput jenazah dan mengantarkan alamarhum Gus Sholah ke peristirahatannya yang terakhir di kompleks pemakaman area Pesantren Tebuireng, Jombang. Ia juga tidak kuasa menahan haru, ketika membacakan doa untuk Gus Sholah.

Sementara itu, pemakaman jenazah Gus Sholah maju dari jadwal semula. Rencanya, jam 16.00 WIB baru dimakamkan, namun keluarga memutuskan untuk memakamkan lebih awal. Dengan itu, sekitar jam 14.30 WIB, jenazah sudah dimakamkan.

Gus Sholah wafat pada Minggu (2/2) sekitar pukul 20.55 WIB di RS Harapan Kita, Jakarta setelah menjalani operasi penyakit jantung.

Gus Sholah merupakan pengasuh ketujuh Pesantren Tebuireng mulai 2006 hingga 2020, sejak generasi sang kakek KH Hasyim Asyari (1899-1947).

Gus Sholah merupakan adik kandung mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Ia lahir di Jombang pada 11 September 1942 dari pasangan suami istri, KH Wahid Hasyim dan ibundanya Hj Solichah.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020