Sebanyak 17 mahasiswa University of New South Wales, Sydney (UNSW) Australia mempelajari konstruksi bangunan di Jawa Timur melalui kegiatan "International Construction Study Trip" (ICST) yang digelar Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya, 20 Januari sampai 01 Februari 2020.

Director of Postgraduate Research Associate Professor UNSW Built Environment, Riza Yosia Sunindijo di kampus UK Petra Surabaya, Rabu mengatakan, ICST merupakan kegiatan rutin yang digelar dua perguruan tinggi tersebut.

"Tapi berbeda dengan tahun lalu, ICST tahun ini juga melibatkan mahasiswa antarjurusan. Tidak hanya dari program studi manajemen konstruksi melainkan juga dari arsitektur, interior, planning dan teknik sipil. Jadi cakupan kolaborasi keilmuannya lebih luas," katanya.

ICST selain diikuti 17 mahasiswa UNSW Australia, juga diikuti 30 mahasiswa Prodi Teknik Sipil UK Petra.

"Mereka diharapkan dapat memperdalam pengetahuan yang telah diajarkan dalam kelas sekaligus berbagi mengenai perkembangan manajemen konstruksi yang ada di negara masing-masing," ujarnya.

Kerja sama ini juga sebagai upaya pemerintah Australia dalam mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada para pemuda Australia.

"Pemerintah Australia ingin mengenalkan bagaimana wajah Indonesia kepada para generasi mudanya. Sehingga diharapkan kolaborasi ini semakin kuat," tuturnya.

Sementara itu, Dosen Prodi Teknik Sipil UK Petra sekaligus koordinator ICST 2020
Agie Vianthi menuturkan, selama dua minggu para peserta akan mengikuti kegiatan dalam bentuk seminar, kegiatan budaya serta studi eksekursi ke beberapa tempat guna membandingkan perkembangan dunia konstruksi antara Indonesia dan Australia.

"Kami berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi pengalaman baru bagi mahasiswa UK Petra untuk berinteraksi dengan mahasiswa asing dan juga untuk melihat proses konstruksi secara langsung,"  urainya.

Beberapa tempat telah ditentukan untuk menjadi tujuan studi ekskursi yakni high-rise building project, Lumpur Lapindo, Jembatan Suramadu, pabrik beton precast Mojokerto, Teluk Lamong, dan Gedung Q UK Petra.

Selain itu, pihaknya juga mengadakan seminar sebagai pembelajaran di dalam kelas yang akan diisi oleh dosen UK Petra dan UNSW serta pembicara dari Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bapeko) Surabaya.

"Sedangkan untuk cultural activity, para peserta akan belajar bahasa Indonesia, memainkan alat musik tradisional (angklung), membuat batik, belajar tarian tradisional hingga cooking class," katanya.(*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020