Pemerintah Kota Malang mendukung program Sembako Murah Tahun 2020 yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial.

Sekretaris Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Hak, Pengendalian Penduduk dak Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang Pipih Triastuti menyatakan bahwa Program Sembako Murah yang merupakan bentuk transormasi dari Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) itu, dinilai akan meningkatkan taraf hidup masyarakat penerima bantuan.

"Masyarakat akan senang, karena nilainya meningkat. Dahulu hanya beras dan telur, sekarang bisa ada tambahan lainnya, jadi minimal bisa untuk meningkatkan taraf hidup," kata Pipih, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Sebagai catatan, nilai bantuan dalam program BPNT yang diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar Rp110 ribu per keluarga. Uang tersebut bisa dibelanjakan beras dan telur di e-Warong.

Sementara pada Program Sembako Murah, nilai bantuan yang akan diberikan menjadi Rp150 ribu per keluarga, atau mengalami kenaikan sebesar Rp40 ribu. Uang tersebut, bisa dibelanjakan komoditas pangan lainnya seperti ikan, daging ayam, atau kacang-kacangan.

Namun, Pipih menambahkan, hingga saat ini pihaknya masih belum mendapatkan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari program tersebut. Pihak Dinsos-P3AP2KB baru melakukan rapat dengan Kementerian Sosial pekan ini.

"Rapat dengan Kemensos baru selesai hari ini. Jadi kita belum tau bagaimana teknisnya. Kalau yang sudah berlangsung BPNT," kata Pipih.

Terkait BPNT, untuk wilayah Kota Malang, Jawa Timur, pada 2020 tercatat ada sebanyak 15.111 keluarga yang menerima bantuan, dan tersebar di lima kecamatan yang ada. Program BPNT tersebut sudah berjalan mulai 2017.

Dalam upaya penyaluran bantuan agar tepat sasaran, pihak Pemerintah Kota Malang rutin melakukan verifikasi dan validasi terkait keluarga penerima manfaat. Validasi dan verifikasi tersebut dilakukan dua kali selama satu tahun.

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020