PT Pelabuhan Indonesia III menciptakan aplikasi pengontrol bahan bakar minyak (BBM) untuk kapal tunda, tujuannya untuk efisiensi bahan bakar sekaligus semangat menuju industri 4.0 yang berbasis digital.

"Dari aplikasi ini kami dapat mengontrol pergerakan dan penggunaan bahan bakar kapal tunda, serta mengetahui kecepatan, layanan, maupun jumlah BBM yang digunakan, dengan laporannya berkala setiap lima menit sekali," kata Senior Manajer IT dan Komunikasi Data Pelindo III Agus Dharmawan di Surabaya, Jumat.

Alat ini, kata dia, terhubung dengan desktop maupun ponsel pintar yang bisa memberikan laporan real time, serta membuat efisiensi kerja berbasis digital.

"Kami menambahkan kamera CCTV di setiap kapal tunda, sehingga mengetahui keberadaan kapal dan lokasi sekitarnya. Hal ini untuk mengetahui kejadian di sekitar kapal tunda," katanya.

Dia mencontohkan, robohnya container crane di Semarang pun sebelumnya bisa dideteksi melalui monitoring sistem. Termasuk tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Wihan Sejahtera di perairan Tanjung Perak tahun 2015.

"Aplikasi yang kami miliki ini juga pernah digunakan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab tenggelamnya Wihan Sejahtera, sebab penerapannya memudahkan untuk mengetahui penggunaan bahan bakar secara digital," katanya.

Vice President Corporate Communication Pelindo III Wilis Aji mengatakan, sisitem ini sudah teruji dan telah dilaksanakan di beberapa pelabuhan untuk mengendalikan keberadaan bahan bakar kapal tunda.

"Sistem ini memudahkan perusahaan mengontrol pergerakan kapal secara digital, dan dipantau melalui command center di kantor pusat, termasuk dapat mengukur key performance indicator (KPI) awak kapal," kata Wilis, menjelaskan.

Ia mengatakan, dengan adanya aplikasi ini dapat mengetahui kecurangan awak kapal saat ingin mencuri bahan bakar.

"Alhamdulillah, sejauh ini Pelindo III belum menerima laporan tentang pencurian bahan bakar," katanya.

Wilis mengaku, Pelindo III telah memasangkan sistem ini di 7 kapal, dari total 15 kapal tunda di wilayah itu. Serta terintegrasi dengan sistem yang ada di darat.

"Tujuh kapal yang sudah terpasang aplikasi tersebar di wilayah kerja kami, sedangkan delapan kapal baru nantinya menyusul pemasangan aplikasi dan CCTV," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020