Atap bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 02 Mangge di Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, ambruk karena kondisinya yang telah rapuh dan berusia tua.
Guru SD Negeri 02 Mangge, Emy Supriyati, di Magetan, Kamis, mengatakan akibat atap bangunan kelas 2 yang ambruk tersebut para siswa terpaksa menjalani proses belajar dan mengajar di mushala setempat.
"Atapnya sudah membahayakan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para siswa sejak sebulan terakhir sudah dipindah ke mushala. Ternyata, kemarin roboh bangunan atapnya," ujar Emy.
Menurut dia, atap kelas 2 tersebut roboh pada hari Rabu (15/1/2020) bertepatan dengan hujan deras disertai angin kencang yang melanda daerah setempat.
Karena sudah dikosongkan dari kegiatan belajar siswa, maka tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam kejadian bencana tersebut.
Emy menjelaskan, sebenarnya tidak hanya atap kelas 2 yang rawan roboh. Atap bangunan kelas lain juga demikian. Namun, memang atap kelas 2 yang paling parah hingga akhirnya roboh pada Rabu kemarin.
Atap bangunan lainnya yang rawan roboh dan memprihatinkan antara lain, ruang kelas 3 dan ruang guru. Atap plafon banyak yang berlubang dan belum pernah diperbaiki. Selain plafon yang bolong, dinding ruangan juga retak-retak sehingga rawan ambruk.
Para guru dan siswa berharap Dinas Pendidikan Magetan segera melakukan perbaikan sehingga proses belajar dan mengajar kembali maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Guru SD Negeri 02 Mangge, Emy Supriyati, di Magetan, Kamis, mengatakan akibat atap bangunan kelas 2 yang ambruk tersebut para siswa terpaksa menjalani proses belajar dan mengajar di mushala setempat.
"Atapnya sudah membahayakan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, para siswa sejak sebulan terakhir sudah dipindah ke mushala. Ternyata, kemarin roboh bangunan atapnya," ujar Emy.
Menurut dia, atap kelas 2 tersebut roboh pada hari Rabu (15/1/2020) bertepatan dengan hujan deras disertai angin kencang yang melanda daerah setempat.
Karena sudah dikosongkan dari kegiatan belajar siswa, maka tidak ada korban luka ataupun jiwa dalam kejadian bencana tersebut.
Emy menjelaskan, sebenarnya tidak hanya atap kelas 2 yang rawan roboh. Atap bangunan kelas lain juga demikian. Namun, memang atap kelas 2 yang paling parah hingga akhirnya roboh pada Rabu kemarin.
Atap bangunan lainnya yang rawan roboh dan memprihatinkan antara lain, ruang kelas 3 dan ruang guru. Atap plafon banyak yang berlubang dan belum pernah diperbaiki. Selain plafon yang bolong, dinding ruangan juga retak-retak sehingga rawan ambruk.
Para guru dan siswa berharap Dinas Pendidikan Magetan segera melakukan perbaikan sehingga proses belajar dan mengajar kembali maksimal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020