Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, memprakirakan puncak musim hujan bakal terjadi pada bulan Februari sampai dengan Maret 2020.

"Berdasarkan update kondisi cuaca dan iklim terbaru, kami prediksikan puncak musim hujan dominan jatuh pada bulan Februari-Maret 2020," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo Jawa Timur, Selasa.

Baca juga: Gubernur Jawa Timur minta bupati/wali kota siaga hadapi bencana alam

Terkait dengan prediksi puncak musim hujan tersebut, BMKG meminta kepada masyarakat supaya mewaspadai terjadinya dampak dari bencana hidrometeorologi seperti genangan air, banjir, tanah longsor, sambaran petir, dan angin kencang.

"Masyarakat sebaiknya berkoordinasi dengan pemangku kepentingan setempat jika mengetahui adanya dampak bencana alam itu," katanya.

Baca juga: Pemkot Madiun optimalkan sembilan mesin pompa atasi banjir

Di sisi lain, BPBD Sidoarjo minta warga tidak berlindung di bawah pohon ketika hujan deras datang karena berpotensi roboh.

Kepala BPBD Kabupaten Sidoarjo Dwidjo P meminta dengan adanya perubahan cuaca secara singkat dan intensitas hujan yang tinggi disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Masyarakat diminta waspada potensi genangan, banjir bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan genangan," katanya.

Baca juga: Brimob Porong siapkan dua peleton antisipasi bencana

Kemudian, kata dia, masyarakat juga waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh.

"Masyarakat agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat atau petir," ujarnya.

Polresta Sidoarjo juga melakukan imbauan supaya masyarakat tidak berlindung di bawah pohon saat musim hujan datang.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020