Tim Brother Indo Gaming (BIG) Akar lolos ke grand final Piala Presiden Esports 2020 setelah menjadi yang terbaik pada permainan Free Fire daam babak final kualifikasi regional Indonesia timur di Surabaya, Minggu malam.
Pada pertandingan final esports yang disaksikan ratusan penonton di Atrium Pakuwon Mall Surabaya, tim beranggotakan Eka Putra, Haris Dwi, Abdurrahman, dan Aditya Alfarabi ini meraih dua kali "booyah" untuk mengumpulkan poin 1.870 guna mengungguli tim favorit Aura Ignite yang mengoleksi 1.845 poin.
"Setelah menjuarai final kualifikasi, kami akan mempersiapkan diri lebih matang lagi untuk menghadapi babak final nasional karena persaingan tentu lebih berat. Kami akan berjuang maksimal untuk meraih gelar juara Piala Presiden Esports 2020," kata Eka Putra, perwakilan BIG Akar.
Sebagai juara, BIG Akar akan mewakili regional Indonesia timur berlaga pada grand final nasional di Jakarta, 1-2 Februari 2020 untuk bersaing dengan atlet esports Indonesia dan Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, serta Kamboja.
Selain Free Fire, final kualifikasi Piala Presiden Esports 2020 juga mempertandingkan eFootball Pro Evolution Soccer (PES) dan Mobile Premiere League (MPL).
Pemenang PES adalah I Made Aris Sandra Saputra (Bali) yang menyisihkan 63 finalis lainnya, sedangkan pada game MPL dijaring delapan pemenang dari 32 finalis yang akan berebut Piala Presiden Esports 2020.
"Saya akan berlatih lebih keras dan mencari formasi baru serta gaya bermain yang variatif untuk menghadapi final nasional," kata Aris Sandra dari PERCY Bali.
Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2020 Giring Ganesha mengatakan setelah final kualifikasi regional Indonesia timur akan digelar final kualifikasi Indonesia barat di Bandung pada 18-19 Januari.
"Kami senang dengan dukungan dan antusiasme penonton di Surabaya. Seluruh pemenang dari regional Indonesia timur telah memberikan permainan terbaik dan mudah-mudahan mereka bisa bersaing dengan para juara dari negara-negara ASEAN untuk memperebutkan Piala Presiden Esports 2020," kata Giring usai laga final.
Piala Presiden Esports 2020 adalah yang kedua setelah tahun lalu dan merupakan hasil kolaborasi Indonesia Esports Premiere League (IESPL) sebagai mitra pemerintah melalui Kantor Staf Presiden (KSP), dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tenaga Ahli Muda Kantor Staf Presiden Aditya Syarief mengatakan pemerintah sangat berkomitmen mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya esports yang disebutnya merupakan potensi ekonomi yang tertinggi dibanding industri film, musik, dan olahraga, sehingga lima tahun ke depan pemerintah terus meningkatkan fokus ekosistem esports nasional.
"Saat ini pemerintah sedang berkoordinasi dengan beberapa kementerian untuk pengembangan esports agar memiliki regulasi yang jelas sehingga pengembangannya lebih terarah, mengingat esports di Indonesia masih dalam proses berkembang. Kami berharap Piala Presiden Esports menjadi wadah yang tepat dan menyejahterakan atlet esport, mulai dari kelas regional hingga internasional," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
Pada pertandingan final esports yang disaksikan ratusan penonton di Atrium Pakuwon Mall Surabaya, tim beranggotakan Eka Putra, Haris Dwi, Abdurrahman, dan Aditya Alfarabi ini meraih dua kali "booyah" untuk mengumpulkan poin 1.870 guna mengungguli tim favorit Aura Ignite yang mengoleksi 1.845 poin.
"Setelah menjuarai final kualifikasi, kami akan mempersiapkan diri lebih matang lagi untuk menghadapi babak final nasional karena persaingan tentu lebih berat. Kami akan berjuang maksimal untuk meraih gelar juara Piala Presiden Esports 2020," kata Eka Putra, perwakilan BIG Akar.
Sebagai juara, BIG Akar akan mewakili regional Indonesia timur berlaga pada grand final nasional di Jakarta, 1-2 Februari 2020 untuk bersaing dengan atlet esports Indonesia dan Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, serta Kamboja.
Selain Free Fire, final kualifikasi Piala Presiden Esports 2020 juga mempertandingkan eFootball Pro Evolution Soccer (PES) dan Mobile Premiere League (MPL).
Pemenang PES adalah I Made Aris Sandra Saputra (Bali) yang menyisihkan 63 finalis lainnya, sedangkan pada game MPL dijaring delapan pemenang dari 32 finalis yang akan berebut Piala Presiden Esports 2020.
"Saya akan berlatih lebih keras dan mencari formasi baru serta gaya bermain yang variatif untuk menghadapi final nasional," kata Aris Sandra dari PERCY Bali.
Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2020 Giring Ganesha mengatakan setelah final kualifikasi regional Indonesia timur akan digelar final kualifikasi Indonesia barat di Bandung pada 18-19 Januari.
"Kami senang dengan dukungan dan antusiasme penonton di Surabaya. Seluruh pemenang dari regional Indonesia timur telah memberikan permainan terbaik dan mudah-mudahan mereka bisa bersaing dengan para juara dari negara-negara ASEAN untuk memperebutkan Piala Presiden Esports 2020," kata Giring usai laga final.
Piala Presiden Esports 2020 adalah yang kedua setelah tahun lalu dan merupakan hasil kolaborasi Indonesia Esports Premiere League (IESPL) sebagai mitra pemerintah melalui Kantor Staf Presiden (KSP), dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Tenaga Ahli Muda Kantor Staf Presiden Aditya Syarief mengatakan pemerintah sangat berkomitmen mengembangkan ekonomi kreatif, khususnya esports yang disebutnya merupakan potensi ekonomi yang tertinggi dibanding industri film, musik, dan olahraga, sehingga lima tahun ke depan pemerintah terus meningkatkan fokus ekosistem esports nasional.
"Saat ini pemerintah sedang berkoordinasi dengan beberapa kementerian untuk pengembangan esports agar memiliki regulasi yang jelas sehingga pengembangannya lebih terarah, mengingat esports di Indonesia masih dalam proses berkembang. Kami berharap Piala Presiden Esports menjadi wadah yang tepat dan menyejahterakan atlet esport, mulai dari kelas regional hingga internasional," kata dia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020