Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan kesiapan menghadapi dampak bencana hydrometeorologi yang terjadi di wilayahnya, terutama untuk kesehatan para pengungsi.

"Kami mengecek dan memastikan bahwa peralatan maupun logistik sewaktu-waktu bisa digunakan," ujar Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Heru Tjahjono di sela meninjau posko siaga darurat penanggulangan bencana hydrometeorologi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim di Sidoarjo, Selasa.

Bencana hydrometeorologi merupakan bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, seperti banjir, longsor hingga puting beliung.

Logistik dan semua keperluan, kata dia, telah disiapkan BPBD Jatim untuk keperluan masyarakat terdampak bencana, antara lain penyediaan kebutuhan sehari-hari berupa makanan kaleng, dapur umum, serta peralatan pendukung lainnya.

Pihaknya juga memastikan telah berkoordinasi dengan seluruh bupati/wali kota se-Jatim, termasuk TNI, Polri, dan relawan untuk mengantisipasi segala bentuk bencana yang mengancam.

Tidak itu saja, Sekdaprov berharap masyarakat tetap tenang dan waspada dalam menghadapi fenomena alam yang cukup mengkhawatirkan di Jatim.

"Masyarakat juga jangan pernah berhenti berdoa agar Indonesia, khususnya Jatim tidak terjadi bencana dan masyarakatnya dilindungi Allah SWT," ucap mantan Bupati Tulungagung dua periode tersebut.

Saat ini, pihaknya masih menunggu kedatangan Gubernur Jatim Khofifah Indra Parawansa dari Tanah Suci Mekkah dan selama sepekan ke depan akan langsung dan intens turun langsung memantau debit air di beberapa daerah.
 

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020