Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, memastikan pembangunan Pasar Ngunut yang ludes terbakar pada awal pekan kedua November 2019 akan dipercepat dengan target tahun 2020 selesai 100 persen.
"Pembangunan fisik direncanakan bisa dimulai pada Juni nanti dan targetnya akhir Desember (2020) sudah selesai 100 persen," kata Kabid Pasar Disperindag Tulungagung Nurweni di Tulungagung, Jumat.
Ia mengungkapkan anggaran yang dialokasikan untuk membangun kembali Pasar Ngunut dengan konsep modern diproyeksikan sebesar Rp34 miliar.
Rinciannya, lanjut Nurweni, dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp12 miliar, dari anggaran Bantuan Keuangan (BK) yang bersumber APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp12 miliar dan sisanya sekitar Rp10 miliar dari APBD Kabupaten Tulungagung.
"Ini masih usulan ya, tapi besarannya kemungkinan tak jauh dari besaran itu," tuturnya.
Anggaran itu merupakan gabungan tiga sumber pembiayaan, yakni APBD Tulungagung, APBD Provinsi Jatim dan APBN.
Saat ini, lanjut dia, kemajuan proses yang tengah dipersiapkan adalah lelang perancangan "Detail Engineering Design" (DED) dan pengawas kontruksi.
"Proses lelang itu kan cukup lama. Tapi, kami menargetkan lelang DED dan pengawas ini hanya dua bulan saja. Ya kira-kira Maret harus sudah selesai lah," katanya.
Kemudian, tahap selanjutnya adalah lelang pelaksana fisik pada April. Direncanakan, Juni nanti pelaksanaan (pembangunan) fisik sudah bisa dimulai aksi nyata untuk pembangunan fisik Pasar Ngunut berstandar nasional Indonesia (SNI) untuk menampung 514 pedagang sesuai jumlah lapak yang terbakar.
"Bulan Desember nanti, pembangunan ini harus selesai. Karena proyek ini tidak boleh dikerjakan dengan tahun jamak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020
"Pembangunan fisik direncanakan bisa dimulai pada Juni nanti dan targetnya akhir Desember (2020) sudah selesai 100 persen," kata Kabid Pasar Disperindag Tulungagung Nurweni di Tulungagung, Jumat.
Ia mengungkapkan anggaran yang dialokasikan untuk membangun kembali Pasar Ngunut dengan konsep modern diproyeksikan sebesar Rp34 miliar.
Rinciannya, lanjut Nurweni, dari Kementerian Perdagangan sebesar Rp12 miliar, dari anggaran Bantuan Keuangan (BK) yang bersumber APBD Provinsi Jawa Timur sebesar Rp12 miliar dan sisanya sekitar Rp10 miliar dari APBD Kabupaten Tulungagung.
"Ini masih usulan ya, tapi besarannya kemungkinan tak jauh dari besaran itu," tuturnya.
Anggaran itu merupakan gabungan tiga sumber pembiayaan, yakni APBD Tulungagung, APBD Provinsi Jatim dan APBN.
Saat ini, lanjut dia, kemajuan proses yang tengah dipersiapkan adalah lelang perancangan "Detail Engineering Design" (DED) dan pengawas kontruksi.
"Proses lelang itu kan cukup lama. Tapi, kami menargetkan lelang DED dan pengawas ini hanya dua bulan saja. Ya kira-kira Maret harus sudah selesai lah," katanya.
Kemudian, tahap selanjutnya adalah lelang pelaksana fisik pada April. Direncanakan, Juni nanti pelaksanaan (pembangunan) fisik sudah bisa dimulai aksi nyata untuk pembangunan fisik Pasar Ngunut berstandar nasional Indonesia (SNI) untuk menampung 514 pedagang sesuai jumlah lapak yang terbakar.
"Bulan Desember nanti, pembangunan ini harus selesai. Karena proyek ini tidak boleh dikerjakan dengan tahun jamak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020