Tingginya harga telur ayam ras memicu laju inflasi bulan Desember 2019 di Kabupaten Jember yang tercatat sebesar 0,54 persen yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari bulan November 2019 sebesar 132,56 persen naik menjadi sebesar 133,28 persen pada bulan Desember 2019.

"Telur ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi sebesar 19,74 persen dengan andil inflasi 0,18 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jember Arif Joko Sutejo di Jember, Jumat.

Selain telur ayam ras, lanjut dia, komoditas bawang merah, tomat sayur, labu siam/jipang, angkutan antar kota, tarip kereta api, kacang panjang, minyak goreng, kue basah dan pindang asin juga memberikan andil menyumbang laju inflasi di Jember.

Ia menjelaskan, pengaruh musim yang buruk sepanjang bulan Desember 2019 dengan curah hujan yang tinggi dan meningkatnya permintaan masyarakat, karena bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 menyebabkan harga beberapa komoditas kelompok bahan makanan mengalami kenaikan harga seperti telur ayam ras, bawang merah, dan tomat sayur.

"Dengan adanya kenaikan tarif kereta api menjelang Natal dan Tahun Baru 2020 yaitu tarif kereta api kelas eksekutif dan bisnis, serta naiknya tarif angkutan antarkota pada bulan Desember 2019, hal ini turut mendorong terjadinya inflasi di Kabupaten Jember," katanya.

Dari tujuh kelompok pengeluaran, lanjut dia, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi. Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok bahan makanan sebesar 1,76 persen; diikuti oleh kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan inflasi sebesar 0,28 persen.

Kemudian kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,26 persen; kelompok sandang sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan inflasi sebesar 0,11 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar inflasi sebesar 0,07 persen; sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami deflasi sebesar 0,02 persen.

"Pada bulan Desember 2019 komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,12 persen dan komponen bergejolak (volatile foods) mengalami inflasi sebesar 1,96 persen sedangkan komponen diatur pemerintah (administered) mengalami inflasi sebesar 0,31 persen," ujarnya.

Dari delapan kota IHK di Jawa Timur, seluruh kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Surabaya sebesar 0,60 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,28 persen.

Sementara Kabupaten Jember mengalami inflasi sebesar 0,54 persen, dikuti oleh Kota Malang inflasi sebesar 0,50 persen, Kota Kediri inflasi sebesar 0,47 persen, Kabupaten Sumenep inflasi sebesar 0,38 persen, Kota Madiun inflasi sebesar 0,33 persen; dan Kabupaten Banyuwangi inflasi sebesar 0,29 persen.

Sedangkan di Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,53 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,34 persen, sehingga laju inflasi Jember melampaui inflasi Jatim dan nasional.

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2020