Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyediakan ruang publik bagi kalangan milenial untuk menggelar beragam aktivitas yang terintegrasi dengan Pasar Tradisional Rogojampi yang juga satu atap dengan Pasar Pelayanan Publik.

Ruang publik bagi milenial yang telah diresmikan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada Senin (30/12) kemarin ini, juga terdapat pasar pelayanan publik dan bisa melayani sekutar 100 jenis dokumen ataupun perizinan.

"Jadi, ini kami bikin terintegrasi. Pertama, ada pasar tradisional. Kedua ada pasar pelayanan publik yang bisa melayani dokumen atau perizinan. Jadi, warga berbelanja ke pasar bisa sambil ngurus dokumen atau izin. Nah, yang ketiga di atas Pasar Pelayanan Publik dibikin pasar khusus mengakomodasi anak-anak muda, mereka bisa berkumpul, kerja bareng, sekaligus jualan produknya di sini," kata Bupati Azwar Anas.

Ia menjelaskan bahwa fasilitas publik ini dimaksudkan sebagai wadah untuk menyalurkan kreativitas hingga berkegiatan ekonomi bagi anak-anak muda, dan tempat itu, katanya, bakal menjadi salah satu tempat pusat pengembangan keterampilan usaha.

"Di sini akan menjadi tempat pelatihan-pelatihan pengembangan diri dan usaha anak muda. Misalnya pelatihan barista, pelatihan batik, pelatihan pengolahan berbasis potensi desa dan masih banyak lagi," ujarnya.

Kata Azwar Anas, tempat tersebut diharapkan akan menjadi tempat kerja bersama sekaligus basis pertemuan berbagai komunitas. Anak-anak muda bisa saling bertukar pikiran bagi kemajuan ekonomi kreatif di daerah.

"Misalnya anak muda barista, pemuda yang mengolah produk potensi desanya, pemuda yang jago pemasaran daring, bisa saling bertemu dan kerja sama untuk membangun komunitas pemuda enterpreneur untuk membangun kemandirian ekonomi bersama," ucapnya.

Selain itu, kata Anas, lokasi tersebut juga akan menjadi pentas musik bagi band-band anak muda daerah, dan sehingga mereka akan tampil secara bergantian setiap minggunya.

"Jadi, nanti setiap malam minggu juga akan ada pentas musik untuk menyemarakkan tempat ini. Akan semakin asyik untuk anak-anak muda daerah beraktivitas di sini," tuturnya.

Mengenai penerapan Smart Kampung lainnya, Bupati Anas meminta agar kepala desa memaksimalkan sejumlah program yang tercakup di dalamnya, salah satunya mengutamakan pelayanan publik yang prima kepada warganya.

"Jangan sampai ada warga yang harus bolak-balik ke kantor desa hanya untuk mengurus satu keperluan. Jangan bikin ribet. Kalau memang suratnya butuh waktu panjang, desa bisa mengantar dokumen warga atau di Whatsapp. Jadi warga tidak harus bolak balik dan nunggu lama," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019