Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Jawa Timur hingga November 2019 telah menyalurkan klaim sebanyak Rp2,8 triliun atau 286.196 kasus melalui empat program.

Deputi Direktur BP Jamsostek Wilayah Jawa Timur Dodo Suharto di Surabaya, Senin, mengatakan dari jumlah itu pembayaran klaim untuk jaminan hari tua merupakan yang terbanyak, yaitu Rp2,4 triliun, dengan jumlah kasus sebanyak 217.502 kasus.

"Kemudian untuk jaminan kematian sebanyak 4.137 kasus dengan pembayaran klaim sebesar Rp113,8 miliar, jaminan kecelakaan kerja sebanyak 27.481 kasus sebesar Rp203 miliar serta jaminan pensiun sebanyak 37.076 kasus sebesar Rp23,6 miliar," katanya di sela kegiatan Ngopi Bareng serikat pekerja Jawa Timur di Surabaya.

Ia menjelaskan, untuk pencapaian kinerja, sampai dengan 26 Desember 2019 jumlah kepesertaan dari sektor badan usaha sebanyak 81.321 usaha dengan jumlah tenaga kerja 3,4Juta.

"Dari jumlah itu, untuk pekerja penerima upah sebanyak 1,97 juta dan sektor bukan penerima upah 235 ribu, pekerja migran Indonesia 100 ribu serta sektor jasa konstruksi 1,11 juta," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengimbau kepada seluruh pengusaha dan pekerja untuk memproteksi diri dengan menjadi peserta BP Jamsostek.

"Hal ini merupakan bukti nyata negara hadir untuk memberikan kepastian perlindungan atas risiko sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua SPSI Jawa Timur Ahmad Fauzi menjelaskan pihaknya menyambut baik apa yang sudah dilakukan oleh BP Jamsostek untuk melindungi para pekerja.

"Sinergi yang baik selama ini sudah terbangun dan diharapkan pada tahun depan akan semakin meningkat dalam segala hal, termasuk juga perlindungan kepada para peserta," katanya.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019