Para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur, beramai-ramai menyaksikan fenomena gerhana matahari cincin, yang terjadi dan bisa disaksikan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Pembina Ulul Al-Bab Astronomi Club UIN Maliki Malang Rusli di Malang, Kamis, mengatakan bahwa untuk dapat mengamati fenomena gerhana matahari cincin tersebut, pihaknya telah menyiapkan dua teleskop dan sepuluh kacamata matahari, yang bisa dipergunakan oleh para pecinta astronomi.
"Jika melihat gerhana secara langsung itu berbahaya untuk mata. Karena intensitas yang masuk ke mata tanpa filter, itu cukup tinggi," tambah dia .
Rusli menjelaskan, pengamatan gerhana matahari cincin di wilayah Kota Malang, bisa dilakukan kurang lebih sejak pukul 11.00 WIB hingga 14.00 WIB. Puncak gerhana matahari cincin, bisa terlihat kurang lebih pada pukul 12.54 WIB.
Pada fenomena gerhana matahari cincin kali ini, pengamatan dilakukan menggunakan teropong bintang celestron dan gerhana hanya terjadi kurang lebih sekitar 64 persen. Hal tersebut dikarenakan posisi bulan tidak sepenuhnya bisa menutup matahari.
Menurut Rusli, pengamatan yang dilakukan saat ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada para mahasiswa dan pecinta astronomi yang ada di wilayah Kota Malang. Karena, meskipun fenomena gerhana matahari cincin terjadi setiap tahun, namun sudut yang terlihat belum tentu sama.
"Kita mengamati gerhana ini karena jarang untuk didapatkan. Pada 2016, juga terjadi gerhana cincin. Meskipun setiap tahun ada, tapi posisinya berbeda-beda," kata Rusli.
Selain melakukan pengamatan, pihak Universitas Islam Negeri (UIN) Malang juga melakukan shalat Kusuf di Masjid At-Tarbiyah, usai melakukan sholat Dzuhur, yang diikuti oleh para mahasiswa dan pecinta astronomi.
Di Indonesia, tercatat ada tujuh provinsi yang dilewati gerhana matahari cincin, yakni mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Durasi cincin terlama terjadi di Selat Panjang, Provinsi Riau, kurang lebih selama tiga menit dan 38,9 detik. Sementara untuk durasi gerhana terlama, terjadi di Bengkalis Provinsi Riau, selama tiga jam, 51 menit, dan 24,7 detik.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019