Libur panjang selama periode perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 seperti sekarang ini idealnya bisa kita gunakan untuk ‘refreshing’, santai dengan keluarga ataupun dengan teman-teman. Entah itu sekedar nongkrong dan ngumpul bareng orang-orang yang kita cintai, nonton filem, ataupun pergi ke tempat-tempat hiburan seperti objek wisata dan sebagainya.

Tapi apa jadinya jika untuk sekedar jalan-jalan pun kita dibuat bingung. Pernah ngerasain kan ?! Ya.., apapun latar belakangnya. Entah karena anggaran minim, sarana (baca alat transportasi) terbatas, sulitnya menyinkronkan waktu antarindividu yang mau diajak dolan, atau karena pilihan tempat yang terlalu banyak dan sama-sama bagusnya sehingga kadang bikin kita bingung sendiri.

Kalau sudah begitu, ada baiknya berdiskusi kecil dengan anggota keluarga yang lain atau dengan grup yang akan diajak dolan. Tujuannya agar ada referensi pilihan bentuk acara refreshing atau lokasi dolan bareng untuk mendapat ‘qualitity time’ (waktu berkualitas) bersama, tanpa direcoki urusan pekerjaan apalagi utang-piutang di akhir tahun tutup buku 2019-2020.

Nah, untuk memperkaya khasanah pilihan tersebut, ada baiknya kamu tahu tujuh tempat wisata pantai di pesisir selatan Tulungagung yang layak dikunjungi;

1. Pantai Gemah

Pantai Gemah, dulunya tidak lebih dari sebuah wilayah yang terisolasi di tengah hutan belantara di pesisir selatan bagian barat Kabupaten Tulungagung. Namun seiring rampungnya pembangunan beberapa ruas akses JLS (Jalur Lingkar Selatan) di daerah itu, Pantai Gemah yang kini rindang oleh semakin ramai dikunjungi.

Objek wisata ini secara geogfrafis terletak 30 kilometer dari pusat Kota Tulungagung, tepatnya di Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. Di masa lampau, kawasan Pantai Gemah hanya dipakai untuk bertani/memasak garam oleh warga. Namun kondisinya  3-4 tahun terakhir sama sekali berubah seiring dibukanya akses JLS yang melintasi kawasan tersebut.

Pantai Gemah kini menjelma menjadi ikon baru bagi pariwisata  Tulungagung. Namanya masyur, bahkan mengalahkan wisata Pantai Popoh yang lebih dulu terkenal.

Selain suguhan panorama alam yang indah, permainan ATV, perahu air dan aneka permainan otbond lain, pengunjung juga bisa menikmati aneka kuliner khas pesisir maupun masakan lodho ayam khas Tulungagung di warung-warung yang berjajar rapi di kawasan wisata itu.

Menikmatinya tak harus di dalam warung kok. Bisa juga disantap di bawah rindangnya pohon cemara udang yang menutup kawasan pesisir setempat. Bagaimana, menarik kan?


2. Pantai Popoh dan Sidem

Ribuan wisatawan menikmati keindahan Pantai Gemah di pesisir selatan Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (25/12). Kunjungan wisatawan di Pantai Gemah yang lokasinya tak jauh dari perlintasan jalur lintas selatan (JLS) ini meningkat tiga kali lipat (300 persen) selama musim libur sekolah, libur Natal dan Tahun Baru 2019, yakni rata-rata 4.000-an kunjungan/hari pada hari libur biasa (Sabtu-Minggu) melonjak hingga kisaran rata-rata 12 ribuan wisatawan. (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


Pantai Popoh dan Pantai Gemah ini terletak di sisi timur dari Pantai Gemah. Jaraknya mungkin sekitar 10 kilometer jika melalui jalur memutar jalan darat. Namun jika diukur dari pantai ke pantai, bentang jaraknya lebih pendek lagi, sekitar tiga kilometer.

Pantai Popoh merupakan ikon lawas pariwisata Tulungagung. Terletak di Desa  Besole, Kecamatan Besuki, untuk mencapai Teluk Popoh dari pusat Kota Tulungagung yang berjarak kurang lebih 25 kilometer ini, dibutuhkan waktu berkendara sekitar 30 menitan.

Kemasyuran Pantai Popoh mencapai puncaknya bersamaan dengan masuknya investor swasta berlatar pengusaha rokok lokal yang sedang naik daun saat itu. Berbagai fasilitas dibangun untuk menambah daya tarik wisatawan. Begitupun dengan akses jalan.

Pantai Popoh begitu populer karena menyuguhkan pemandangan laut lepas yang begitu indah. Eksotisme horizon di depan mata dengan gulungan ombak yang terbilang besar, panorama sunset sore hari, dapat kamu nikmati dari atas bukit di kawasan wisata Pantai Popoh yang telah dibangun semacam gazebo dan gardu pandang untuk memanjakan para pengunjung yang datang.

Tak jauh dari Pantai Popoh, terdapat sebuah pantai yang tak kalah menawannya, yaitu Pantai Sidem. Anda tidak perlu membayar tiket untuk dapat masuk ke Pantai Sidem ini karena memiliki garis pantai yang sama dengan Pantai Popoh.

Jika Pantai Popoh menyuguhkan Anda pengalaman wisata pantai dengan aneka kegiatan menarik, maka di Pantai Sidem Anda dapat menjumpai sebuah perkampungan yang dihuni oleh nelayan lokal.

3. Pantai Coro

Pantai Coro yang terleak di sebelah Pantai Popoh ini masih tergolong alami. Pemandangannya cukup indah dengan hamparan pasir putih di sepanjang kawasan pesisirnya yang pendek.

Penamaan ‘coro’ yang dalam Indonesia berarti kecoak tidak ada arti ataupun latar belakang sejarah yang spesifik. Penduduk lokal menyebut pemberian nama tersebut hanyalah asal saja dengan menyebutnya Coro pada waktu lampau karena lokasinya yang cukup tersembunyi.

Dulunya Pantai Coro lebih banyak disasar kalangan pemancing. Namun seiring merebaknya pengembangan wisata local, Pantai Coro kini  dibangun akses jalan, melalui Pantai Popoh ataupun jalan tembus dari jalan raya Desa Besole.

Pengunjung yang bermain ke Pantai Popoh bisa menjadikan Pantai Coro ini sebagai destinasi tambahan.


4. Pantai Sanggar dan Ngalur

Pantai Sanggar (Destyan Handri Sujarwoko)

Lokasinya yang berada di balik kawasan hutan lindung membuat pantai berpasir putih di pesisir selatan Desa Jengglungharjo, Kecamatan Tanggunggunung ini laiknya “secuil surga tersembunyi”. The Hidden paradise.

Tak heran jika kecantikan dan keasriannya sempat memikat komunitas backpacker Internasional hingga menggelar acara World Rainbow Gathering pada 2017.

Untuk menjangkau pantai ini, bisa menggunakan sepeda motor maupun mobil. Namun karena masih alami, jalanan sempit dan sulit, akses ke pantai ini masih jalan berbatu.

Disarankan mobil yang dipakai mempunyai ground clearance yang tinggi, terutama mobil jenis jip. Sedangkan sepeda motor relatif lebih mudah, karena sudah dibuatkan jalan alternatif yang lebih dekat.  Tapi kalau pas musim hujan begini, kendaraan khusus untuk medan berat lebih disarankan.

Asal tahu saja ya, sebagian besar akses masih berupa tanah liat, sehingga saat hujan jalur menuju pantai indah ini sangatlah licin.  

Butuh kendaraan dengan ban khusus jelajah medan berat agar bisa sampai di destinasi wisata yang diprediksi bakal menjadi unggulan baru Tulungagung jika askes JLS sampai melintasi daerah tersebut.

Pantai Ngalur dan Pantai Sanggar mempunyai karakter yang sama, berpasir putih namun banyak batu karang di tepiannya. Wisatawan dilarang berenang di pantai ini, karena posisinya yang berhadapan langsung dengan lautan bebas, Samudera Hindia.

Tapi kalau sekedar bermain air sih, asal di tepi saja masih bisalah dilakukan. Keindahan air laut yang biru, dikelilingi pegunungan hijau serta udara segar bebas polusi. Dua pantai ini cocok untuk yang wisata keluarga.


5. Pantai Pathuk Gebang

Lokasinya sebenarnya masih satu garis dengan Pantai Sanggar dan Ngalur. Akses masuknya juga sama, yakni dari jalur menuju Pantai Sanggar. Bedanya, untuk mencapai Pantai Pathuk Gebang, pengunjung diharuskan melewati bukit yang masih tertutup hutan lindung.

Di pantai ini nyaris tidak ada akses kendaraan untuk mencapainya. Sebab pantai ini hanya untuk wisatawan minat khusus, yang menyukai tantangan dan kegiatan ekstrem.

Pilihan pertama untuk mencapai Pantai Pathuk Gebang adalah berjalan kaki. Medannya naik melewati gunung dan tepian jurang, yang langsung menghadap ke laut. Butuh waktu sekitar satu jam menembus pohon dan belukar untuk sampai di tempat ini. Disarankan untuk membawa bekal minum yang cukup, karena medan cukup berat, terutama bagi yang tidak biasa berpetualang.

Atau pilihan kedua menggunakan sepeda motor jenis trail. Jika tidak punya trail, bisa juga minta tolong (baca mencarter) sepeda motor warga setempat untuk mengantar.
Wisatawan berswafoto saat ombak besar yang pecah membentur karang menjulang tinggi di kawasan wisata Pantai Pathuk Gebang, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/7/2019). (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


Di daerah ini, warga banyak memodifikasi sepeda motor bebek menjadi trail, untuk kendaraan ke ladang yang ada di kawasan hutan. Meski tidak senyaman trail pabrikan, sepeda motor modifikasi ini mampu menembus medan berat dan menanjak.

Butuh waktu 30 menit dengan motor trail. Medannya hanya jalan setapak, dan banyak melewati lorong belukar yang sangat panjang. Butuh ketrampilan khusus untuk berkendara sampai di tempat ini. Perjalanan yang berat sebanding dengan keindahan Pantai Pathuk Gebang. Pantainya putih dan sangat lembut, dan terdapat hamparan karang datar laksana kasur raksasa. Berdidri di atasnya, wisatawan bisa menikmati pemandangan laur yang sangat biru dan memanjakan mata.

Ada pula bukit di atasnya, dengan pemandangan lebih luas lagi. Karang di atas karang laksana kasur raksasa ini, wisatawan bisa menikmati keindahan ombak laut selatan yang ganas.  Saat ombak besar menghantam sisi kanan karang, deburannya akan menjulang ke angkasa dan jatuh ke atas arang ini.

Wisatawan bisa berswafoto dengan latar belakang semburan air raksasa ini. Untuk bisa menikmati atraksi alam yang memesona ini, disarankan agar datang saat siang hari antara pukul 11.00 WIB hingga 12.00 WIB.


6. Pantai Jung Pakis

Dari Pantai Pathuk Gebang, dengan mengendarai trail, hanya butuh sekitar 10 menitan untuk sampai ke Pantai Jung Pakis. Pantai ini sebenarnya tidak seberapa luas, namun suasananya sangat nyaman. Pasir putih di pantai ini sangat lembut, sehingga kaki kita akan sedikit terbenam setiap kali menapak. Saking lembutnya, hamparan pasir di pantai ini sangat nyaman untuk merebahkan diri.

Sama seperti Pathuk Gebang, ombak di pantai ini sangat besar bergulung-gulung dari tengah samudera. Angin sepoi-sepoi, udara bersih tanpa polusi serta deburan ombak menyajikan suasana nyaman untuk bermalas-malasan. Namun jangan lupa waktu hingga terlalu sore untuk balik ke Pantai Sanggar. Sebab jika jalan sudah mulai gelap, perjalanan ke Sanggar akan semakin berat.

Dan yang perlu diingat wisatawan, Pantai Pathuk Gebang dan Pantai Jung Pakis adalah lokasi pendaratan penyu untuk bertelur.

Meski belum ditetapkan secara formal, dua pantai ini menjadi tempat konservasi hewan laut yang dilindungi secara internasional. Oleh karena itu, saat berada di dua pantai ini, jagalah perilaku jangan sampai membahayakan telur-telur penyu yang mungkin tertanam di bawah pasir pantai yang menjorok hingga daratan.


7.  Pantai Kedung Tumpang
   
Pantai Kedung Tumpang masuk kategori antimainstream yang ada di Tulungagung. Berbeda dengan pantai-pantai pada umumnya yang berasir, objek wisata pantai ini didominasi batuan karang.
Sejumlah pengunjung nekat bermain air di sekitar kolam air asin yang terbentuk alami di sepanjang pesisir Pantai Kedung Tumpang, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (29/11). Pantai Kedung tumpang memiliki enam kolam air asin yang terbentuk secara alami akibat abrasi pada batuan karang yang dihempas ombak selama beratus-ratus tahun dan kini menjadi destinasi wisata baru yang diminati wisawatan domestik maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/15 (ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)


Lokasinya yang berada pesisir selatan Kecamatan Pucanglaban dan berjarak sekitar 35-40 kilometer dari Kota Tulungagung ini sempat menjadi destinasi wisata unggulan baru di Tulungagung sebelum Pantai Gemah.

Aksi sejumlah traveler dan warganet yang mengunggah foto lanskap eksotis Pantai Kedung tumpang di media sosial facebook dan instagram  membuat objek wisata yang baru dibuka pada medio 2016-2017-an ini viral. Kedung Tumpang mendadak menjadi jujugan baru. Ratusan hingga ribuan wisatawan  datang ke destinasi wisata baru ini setiap harinya. Terutama saat hari libur.

Tapi bagi yang belum pernah ke sini, sebaiknya persiapkan stamina yang baik dan pilih momentum waktu yang tepat untuk datang ke Pantai Kedung Tumpang ini. Akses menuju pantai yang harus melewati tebing curam membuat energi yang terpakai untuk menikmati pemandangan indah pantai karang dengan kolam alami berusia ribuan tahun di atasnya butuh perjuangan ekstra.

Selain itu, pilihlah waktu kunjungan yang tidak bertepatan dengan masa air laut pasang. Sebab, saat permukaan air laut naik, kolam-kolam alami yang ada di ceruk-ceruk batu karang dengan aneka warna itu menjadi sangat berbahaya untuk digunakan arena bermain dan berenang.

Bagaimana, menarik kan pilihannya?! Sebenarnya masih ada sejumlah objek wisata pantai di sekitar Kedung Tumpang yang tak kalah indah. Tapi untuk referensi awal bagi kamu-kamu yang masih bingung menentukan pilihan, tujuh rekomendasi itu patut dicoba. (*)




 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019