Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Jember bekerja sama dengan Jember Research Development Centre meluncurkan Kampung SDGs (Sustainable Development Goals) di Desa Pace, kabupaten setempat, Jumat.
Kampung SDGs itu merupakan kampung ketiga yang menjadi binaan Baznas Jember bersama dengan JRDC. Dua kampung lainnya berada di Desa Tugusari dan Desa Sukorejo, kedua desa berada di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Jember A Muqit Arief, Ketua Baznas Jember Misbahus Salam dan Direktur JRDC Arif di Yayasan Nurul Iman yang berada di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
"Program itu akan berjalan sesuai dengan tugas Baznas yang mengoordinasikan, mengelola, dan memanajemen zakat dalam rangka untuk kegiatan yang produktif bagi masyarakat," kata Wabup Jember A. Muqit Arief di Jember.
Ia mengatakan, dulu mengumpulkan zakat untuk kegiatan konsumtif, namun kini hal itu bisa untuk pendidikan anak-anak dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Melalui Kampung SDGs, pengelolaan zakat, infak, dan sedekah dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Kami sarankan agar program ke depan difokuskan kepada peningkatan ekonomi dengan langkah awal melakukan inventarisir masalah," tuturnya.
Menurutnya, SDGs merupakan kesepakatan global dari seluruh negara-negara di dunia yang memiliki 17 tujuan dan 169 target, sehingga dunia internasional menyepakati arah dan tujuan pembanguan secara berkelanjutan melaui SDGs.
"Untuk mewujudkan kampung SDGs diperlukan sinergi dari semua pihak dan pelibatan masyarakat. Program SDGs di Desa Pace sejalan dengan pemerintah yakni terkait lingkungan," katanya.
Ketua Baznas Jember Misbahus Salam mengatakan bahwa SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan memiliki jangka waktu hingga 2030. Dari beberapa tujuan pembangunan tersebut selaras dengan tugas Baznas Jember dalam rangka mendistribusikan zakat yang bertujuan mengurangi angka kemiskinan dengan inovasi program ke ranah pemberdayaan masyarakat.
Sementara Direktur JRDC Arif mengatakan konsep pemberdayaan masyarakat dalam mencapai target dan tujuan SDGs yang dijalankan
tidak perlu berekspektasi terlalu tinggi, seperti contoh pada Tujuan 1 SDGS "No Poverty".
"Dalam lingkup kampung SDGs harusnya berorientasi untuk mengentaskan kemiskinan lima orang di kampung tersebut. Tapi jika nantinya semua kampung di wilayah Jember masih melakukan itu, maka akan ada ribuan orang yang keluar dari garis kemiskinan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Kampung SDGs itu merupakan kampung ketiga yang menjadi binaan Baznas Jember bersama dengan JRDC. Dua kampung lainnya berada di Desa Tugusari dan Desa Sukorejo, kedua desa berada di Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember.
Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Jember A Muqit Arief, Ketua Baznas Jember Misbahus Salam dan Direktur JRDC Arif di Yayasan Nurul Iman yang berada di Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember.
"Program itu akan berjalan sesuai dengan tugas Baznas yang mengoordinasikan, mengelola, dan memanajemen zakat dalam rangka untuk kegiatan yang produktif bagi masyarakat," kata Wabup Jember A. Muqit Arief di Jember.
Ia mengatakan, dulu mengumpulkan zakat untuk kegiatan konsumtif, namun kini hal itu bisa untuk pendidikan anak-anak dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
"Melalui Kampung SDGs, pengelolaan zakat, infak, dan sedekah dapat digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Kami sarankan agar program ke depan difokuskan kepada peningkatan ekonomi dengan langkah awal melakukan inventarisir masalah," tuturnya.
Menurutnya, SDGs merupakan kesepakatan global dari seluruh negara-negara di dunia yang memiliki 17 tujuan dan 169 target, sehingga dunia internasional menyepakati arah dan tujuan pembanguan secara berkelanjutan melaui SDGs.
"Untuk mewujudkan kampung SDGs diperlukan sinergi dari semua pihak dan pelibatan masyarakat. Program SDGs di Desa Pace sejalan dengan pemerintah yakni terkait lingkungan," katanya.
Ketua Baznas Jember Misbahus Salam mengatakan bahwa SDGs atau tujuan pembangunan berkelanjutan memiliki jangka waktu hingga 2030. Dari beberapa tujuan pembangunan tersebut selaras dengan tugas Baznas Jember dalam rangka mendistribusikan zakat yang bertujuan mengurangi angka kemiskinan dengan inovasi program ke ranah pemberdayaan masyarakat.
Sementara Direktur JRDC Arif mengatakan konsep pemberdayaan masyarakat dalam mencapai target dan tujuan SDGs yang dijalankan
tidak perlu berekspektasi terlalu tinggi, seperti contoh pada Tujuan 1 SDGS "No Poverty".
"Dalam lingkup kampung SDGs harusnya berorientasi untuk mengentaskan kemiskinan lima orang di kampung tersebut. Tapi jika nantinya semua kampung di wilayah Jember masih melakukan itu, maka akan ada ribuan orang yang keluar dari garis kemiskinan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019