Mantan artis yang kini menjadi anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Tina Toon menginginkan manajemen taman ala Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bisa diterapkan di DKI Jakarta.
"Di sini tamannya rapi banget, tertata gitu. Taman-taman yang dibangun juga memiliki konsep yang jelas, sehingga tidak sekadar dibangun. Taman jadi ruang interaksi warga, juga jadi tempat warga berkesenian," ujar Tina Toon seusai berkeliling bersama rombongan anggota DPRD DKI Jakarta di Kota Surabaya, Jumat.
Ia mengaku sangat terkesima dan terkesan saat melakukan kunjungan kerja di Surabaya. Salah satu yang membetot perhatian mantan penyanyi cilik pelantun lagu "Bolo-Bolo" tersebut adalah pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) alias taman-taman di Surabaya.
"Saya menilai konsep RTH Surabaya adalah konsep RTH terbaik di Indonesia saat ini. Jakarta sebagai ibukota negara seharusnya tidak perlu malu untuk menerapkan konsep RTH Surabaya. Untuk kebaikan, tidak perlu gengsi," katanya.
Menurut dia, keindahan Surabaya semakin lengkap saat akhir tahun. Hal ini didukung dengan bunga Tabebuya bermekaran sehingga Surabaya seolah berubah menjadi Tokyo. Bunga warna putih dan merah muda bermekaran di sepanjang jalan protokol Surabaya.
"Tahun depan infonya bunga Tabebuya akan ditambah ribuan pohon. Wuih, tidak terbayang bagaimana indahnya Surabaya saat bunga Tabebuya bermekaran. Pasti instragramable, jadi daya tarik wisatawan, jadi oase kepenatan warga kota," ujarnya.
Anggota DPRD DKI Yuke Yurike menambahkan, Surabaya juga sukses memenuhi syarat penyediaan RTH sesuai Peraturan Menteri PU, yaitu minimal 20 persen RTH publik dari seluruh luasan wilayah kota.
Berkat konsep RTH yang jelas ini, lanjut dia, terbukti telah menurunkan suhu Kota Pahlawan. Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan Air Quality Index (AQI), kadar polusi di Surabaya juga jauh lebih baik dibanding kota-kota lainnya, termasuk Jakarta.
"Tentu ini bukti keberhasilan Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini). Kalau di Jakarta kan belum berhasil mencapai syarat minimal penyediaan RTH. Bahkan belum sampai setengah dari kinerja Surabaya, jadi di sana polusinya lumayan parah dan panas banget," katanya.
Satu lagi yang juga disorot Yuke adalah konsep RTH di Surabaya sebagai tempat anak muda berkumpul, belajar, berkesenian, berolahraga, dan melakukan kegiatan edukatif lainnya.
"Di RTH Surabaya itu ada learning center, belajar IT, belajar bahasa asing. Juga ada fasilitas kesenian dan olahraga. Jadi anak muda diwadahi, nongkrong sambil belajar gratis, sehingga semua bisa menikmati, bukan cuma anak keluarga kaya saja. Bahkan ada RTH paliatif yang didedikasikan untuk anak-anak penderita kanker dengan kegiatan yang memberi support ke mereka. Saya takjub dan terharu dengan ketulusan kerja Bu Risma," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Di sini tamannya rapi banget, tertata gitu. Taman-taman yang dibangun juga memiliki konsep yang jelas, sehingga tidak sekadar dibangun. Taman jadi ruang interaksi warga, juga jadi tempat warga berkesenian," ujar Tina Toon seusai berkeliling bersama rombongan anggota DPRD DKI Jakarta di Kota Surabaya, Jumat.
Ia mengaku sangat terkesima dan terkesan saat melakukan kunjungan kerja di Surabaya. Salah satu yang membetot perhatian mantan penyanyi cilik pelantun lagu "Bolo-Bolo" tersebut adalah pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) alias taman-taman di Surabaya.
"Saya menilai konsep RTH Surabaya adalah konsep RTH terbaik di Indonesia saat ini. Jakarta sebagai ibukota negara seharusnya tidak perlu malu untuk menerapkan konsep RTH Surabaya. Untuk kebaikan, tidak perlu gengsi," katanya.
Menurut dia, keindahan Surabaya semakin lengkap saat akhir tahun. Hal ini didukung dengan bunga Tabebuya bermekaran sehingga Surabaya seolah berubah menjadi Tokyo. Bunga warna putih dan merah muda bermekaran di sepanjang jalan protokol Surabaya.
"Tahun depan infonya bunga Tabebuya akan ditambah ribuan pohon. Wuih, tidak terbayang bagaimana indahnya Surabaya saat bunga Tabebuya bermekaran. Pasti instragramable, jadi daya tarik wisatawan, jadi oase kepenatan warga kota," ujarnya.
Anggota DPRD DKI Yuke Yurike menambahkan, Surabaya juga sukses memenuhi syarat penyediaan RTH sesuai Peraturan Menteri PU, yaitu minimal 20 persen RTH publik dari seluruh luasan wilayah kota.
Berkat konsep RTH yang jelas ini, lanjut dia, terbukti telah menurunkan suhu Kota Pahlawan. Berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dan Air Quality Index (AQI), kadar polusi di Surabaya juga jauh lebih baik dibanding kota-kota lainnya, termasuk Jakarta.
"Tentu ini bukti keberhasilan Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini). Kalau di Jakarta kan belum berhasil mencapai syarat minimal penyediaan RTH. Bahkan belum sampai setengah dari kinerja Surabaya, jadi di sana polusinya lumayan parah dan panas banget," katanya.
Satu lagi yang juga disorot Yuke adalah konsep RTH di Surabaya sebagai tempat anak muda berkumpul, belajar, berkesenian, berolahraga, dan melakukan kegiatan edukatif lainnya.
"Di RTH Surabaya itu ada learning center, belajar IT, belajar bahasa asing. Juga ada fasilitas kesenian dan olahraga. Jadi anak muda diwadahi, nongkrong sambil belajar gratis, sehingga semua bisa menikmati, bukan cuma anak keluarga kaya saja. Bahkan ada RTH paliatif yang didedikasikan untuk anak-anak penderita kanker dengan kegiatan yang memberi support ke mereka. Saya takjub dan terharu dengan ketulusan kerja Bu Risma," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019