Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad mengajak perempuan di daerahnya untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat, sebab perempuan menempati posisi sentral dalam keluarga.
Hal tersebut disampaikan Novita yang merupakan istri Bupati Trenggalek Novita Hardini Mochamad ini saat menjadi salah satu narasumber dalam seminar perempuan dalam rangka peringatan Hari Ibu di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin.
"Kami mencoba membuat acara mengenai penguatan perempuan yang memegang posisi sentral, seperti kepala desa, camat dan yang lainnya, semuanya hadir di sini, kemudian juga para pengusaha yang ada di desa semuanya hadir, yang tujuannya untuk menjadi agen perubahan," kata Novita.
Pada acara itu, Direktur Women Crisis Center Dian Mutiara Malang, Sri Wahyuningsih mengulas masalah peran perempuan dalam pembangunan dan Herdina Indrijati terkait dengan parenting.
Sementara, Novita sebagai Ketua Puspa lebih fokus mengulik gerakan lokal yang sedang ia rintis melalui penguatan program "Sepeda Keren".
Novita mengaku sangat berharap semua yang hadir bisa menjadi agen perubahan masyarakat dengan membantu para mentor Sepeda Keren untuk mengubah paradigma masyarakat di desa, khususnya untuk melihat peluang yang bisa dilakukan melalui peran perempuan.
Menurut dia, apa yang terjadi di Trenggalek masih sama dengan daerah lainnya seperti angka stunting masih tinggi dan pernikahan dini.
"Pernikahan dini merupakan pintu permasalahan dan udara bagi kemiskinan. Karena esensi pernikahan bukan perkara halal, di dalamnya harus ada cinta dan tanggung jawab, yang mungkin belum matang pada usia-usia belia," katanya.
Bovi Villa, aktivis KOMPAK yang menjadi moderator dalam kegiatan ini menyebutkan bahwasanya cita-cita Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah penguatan peran perempuan di tengah masyarakat.
Ia mengapresiasi Kabupaten Trenggalek yang telah mendirikan rumah perempuan yang isi di dalamnya ada Sepeda Keren dan Musrena Keren.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Hal tersebut disampaikan Novita yang merupakan istri Bupati Trenggalek Novita Hardini Mochamad ini saat menjadi salah satu narasumber dalam seminar perempuan dalam rangka peringatan Hari Ibu di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin.
"Kami mencoba membuat acara mengenai penguatan perempuan yang memegang posisi sentral, seperti kepala desa, camat dan yang lainnya, semuanya hadir di sini, kemudian juga para pengusaha yang ada di desa semuanya hadir, yang tujuannya untuk menjadi agen perubahan," kata Novita.
Pada acara itu, Direktur Women Crisis Center Dian Mutiara Malang, Sri Wahyuningsih mengulas masalah peran perempuan dalam pembangunan dan Herdina Indrijati terkait dengan parenting.
Sementara, Novita sebagai Ketua Puspa lebih fokus mengulik gerakan lokal yang sedang ia rintis melalui penguatan program "Sepeda Keren".
Novita mengaku sangat berharap semua yang hadir bisa menjadi agen perubahan masyarakat dengan membantu para mentor Sepeda Keren untuk mengubah paradigma masyarakat di desa, khususnya untuk melihat peluang yang bisa dilakukan melalui peran perempuan.
Menurut dia, apa yang terjadi di Trenggalek masih sama dengan daerah lainnya seperti angka stunting masih tinggi dan pernikahan dini.
"Pernikahan dini merupakan pintu permasalahan dan udara bagi kemiskinan. Karena esensi pernikahan bukan perkara halal, di dalamnya harus ada cinta dan tanggung jawab, yang mungkin belum matang pada usia-usia belia," katanya.
Bovi Villa, aktivis KOMPAK yang menjadi moderator dalam kegiatan ini menyebutkan bahwasanya cita-cita Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah penguatan peran perempuan di tengah masyarakat.
Ia mengapresiasi Kabupaten Trenggalek yang telah mendirikan rumah perempuan yang isi di dalamnya ada Sepeda Keren dan Musrena Keren.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019