Direktur Women Crisis Center Dian Mutiara Malang, Sri Wahyuningsih, mengemukakan bahwa peran ibu sangat besar di era milenial sekarang.

Saat menjadi pembicara dalam seminar bertema kesetaraan perempuan dalam rangka memperingati Hari Ibu di pendopo Manggala Praja, Trenggalek, Jawa Timur, Senin, ia mengatakan bahwa saat ini yang dituntut bukan penambahan peran perempuan melainkan kesetaraan.

Ia menekankan, wanita di era teknologi informasi sekarang mempunyai peran besar dalam keluarga. Mulai dari mengelola keuangan, menjaga keluarga dan masih banyak peran perempuan yang lainnya.

Kesetaraan ini sesuai dengan peraturan perundangan UU Nomor 7 Tahun 1984.

Dalam Kongres I Perempuan 22 Desember 1928, lanjut dia, perempuan Indonesia sudah menuntut kesetaraan, pernikahan dini dan beberapa permasalahan perempuan lainnya.

Wahyuningsih juga menyebut peran ibu sangat berat di era revolusi industri 4.0. Pernyataan itu bukannya tidak beralasan, karena kemajuan tekhnologi mempunyai dampak positif dan negatif.

"Tekhnologi dapat menyampaikan informasi dengan cepat secara real-time, namun bila pemanfaatannya salah bisa berdampak negatif," katanya.

Ia mengatakan, banyak kejadian yang berawal perkenalan melalui sosial media dan berakhir pada pergaulan bebas pada remaja ini salah satu dampak negatif dari kemajuan tersebut, makanya peran ibu semakin berat di era ini.

"Ibu tidak hanya tinggi pengetahuannya melainkan juga harus besar budinya," kata Sri Wahyuningsih

Narasumber lain juga dihadirkan dalam kegiatan ini, seperti Psikolog dan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, Herdina Indrijati yang berbicara banyak mengenai parenting, memahami dan mendampingi remaja di era digital.

Seminar perempuan yang digagas oleh Ketua Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa) Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini Mochamad ini berlangsung cukup menarik dan interaktif.

Banyak pengetahuan baru dan topik menarik yang disampaikan oleh para narasumber. 
 

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019