Pemerintah Kabupaten Trenggalek menyatakan prihatin dan menyesalkan kasus pembunuhan terhadap Ilyas Setiawan (27), seorang TKI asal daerah itu di Negeri Jiran, Malaysia.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan meminta pemerintah Diraja Malaysia untuk mengusut kasus ini hingga tuntas," kata Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda Trenggalek ST. Triadi Atmono di Trenggalek, Minggu.
Pemkab Trenggalek telah mengambil langkah-langkah dengan melibatkan segala unsur, termasuk berkoordinasi dengan UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Surabaya guna mendorong bantuan pemulangan jenazah ke rumah duka.
"Dari UPT P2TK ini kami disarankan untuk segera membuat surat ke KJRI Kucing di Serawak guna pemulangan jenazah. Karena ada dugaan korban pembunuhan tentunya kita harus menghormati hal tersebut dan semoga pemulangan jenazah bisa berjalan lancar," ujar Triadi.
Korban Ilyas yang beralamat KTP di RT 16 RW 06, Dusun Krajan, Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek, ditemukan di perkebunan Kelapa Sawit di Serawak Malaysia pada Kamis (5/12).
Diduga Wawan, sapaan akrab Ilyas Setiawan, menjadi korban pembunuhan, karena ditemukan luka sayatan di lehernya sepanjang 9 centimeter dan Kepolisian Diraja Malaysia masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini.
Rosita Amisari, kakak kandung Wawan, menuturkan dalam satu bulan ini Wawan lebih sering menghubungi keluarga di rumah, untuk sekedar ngobrol dan menanyakan kabar.
"Terakhir menghubungi hari Rabu, kami sempat ngobrol-ngobrol menanyakan kabar dan dia merencanakan kepulangan bulan Februari (2020) nanti, karena dia ingin waktu puasa berada di rumah," cerita Rosita.
Ibu korban, Khotimah, mengaku saat ini hanya bisa pasrah dan berharap banyak kepada Pemerintah Indonesia untuk bisa membantu keluarganya memulangkan jenazah Ilyas.
Khotimah mendapatkan kabar pemulangan jenazah korban kemungkinan bisa dipulangkan hari Selasa (10/12) depan.
Saat ini Khotimah hanya bisa berpasrah diri dan menunggu kabar selanjutnya, mengenai pemulangan jenazah anaknya.
Untung saat ini ada adiknya yang bekerja di Malaysia sehingga komunikasinya tidak terputus.
Menurut pihak keluarga, kepergian Wawan untuk mencari nafkah ke Malaysia ini sudah ke empat kalinya dan yang ke empat ini dia sudah 17 bulan berada di sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan meminta pemerintah Diraja Malaysia untuk mengusut kasus ini hingga tuntas," kata Kabag Protokol dan Rumah Tangga Setda Trenggalek ST. Triadi Atmono di Trenggalek, Minggu.
Pemkab Trenggalek telah mengambil langkah-langkah dengan melibatkan segala unsur, termasuk berkoordinasi dengan UPT Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Surabaya guna mendorong bantuan pemulangan jenazah ke rumah duka.
"Dari UPT P2TK ini kami disarankan untuk segera membuat surat ke KJRI Kucing di Serawak guna pemulangan jenazah. Karena ada dugaan korban pembunuhan tentunya kita harus menghormati hal tersebut dan semoga pemulangan jenazah bisa berjalan lancar," ujar Triadi.
Korban Ilyas yang beralamat KTP di RT 16 RW 06, Dusun Krajan, Desa Parakan, Kabupaten Trenggalek, ditemukan di perkebunan Kelapa Sawit di Serawak Malaysia pada Kamis (5/12).
Diduga Wawan, sapaan akrab Ilyas Setiawan, menjadi korban pembunuhan, karena ditemukan luka sayatan di lehernya sepanjang 9 centimeter dan Kepolisian Diraja Malaysia masih melakukan penyelidikan atas kejadian ini.
Rosita Amisari, kakak kandung Wawan, menuturkan dalam satu bulan ini Wawan lebih sering menghubungi keluarga di rumah, untuk sekedar ngobrol dan menanyakan kabar.
"Terakhir menghubungi hari Rabu, kami sempat ngobrol-ngobrol menanyakan kabar dan dia merencanakan kepulangan bulan Februari (2020) nanti, karena dia ingin waktu puasa berada di rumah," cerita Rosita.
Ibu korban, Khotimah, mengaku saat ini hanya bisa pasrah dan berharap banyak kepada Pemerintah Indonesia untuk bisa membantu keluarganya memulangkan jenazah Ilyas.
Khotimah mendapatkan kabar pemulangan jenazah korban kemungkinan bisa dipulangkan hari Selasa (10/12) depan.
Saat ini Khotimah hanya bisa berpasrah diri dan menunggu kabar selanjutnya, mengenai pemulangan jenazah anaknya.
Untung saat ini ada adiknya yang bekerja di Malaysia sehingga komunikasinya tidak terputus.
Menurut pihak keluarga, kepergian Wawan untuk mencari nafkah ke Malaysia ini sudah ke empat kalinya dan yang ke empat ini dia sudah 17 bulan berada di sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019