Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, Jawa Timur, memetakan sedikitnya tujuh dari 18 kecamatan di wilayah setempat tergolong rawan terjadi angin kencang atau puting beliung saat musim hujan berlangsung.

Sehubungan itu, warga di daerah tersebut harus lebih waspada saat hujan berlangsung, ujar Kasi Darurat dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra di Magetan, Sabtu.

Fery merinci, ketujuh kecamatan rawan tersebut adalah Panekan, Plaosan, Sukomoro, Magetan, Bendo, Maospati, dan Takeran.

Menurut Fery, selama memasuki musim hujan akhir tahun 2019 ini, tercatat sudah ada lima kejadian angin kencang dan puting beliung di sejumlah wilayah tersebut.

Dampaknya seperti pohon-pohon tumbang, hingga kerusakan pada sejumlah rumah warga, terutama pada bagian atap.

BPBD mendata dari lima kejadian angin kencang tersebut hanya menimbulkan kerugian material. Tidak ada korban luka maupun jiwa.

Fery menambahkan bahwa sesuai pemetaan, bulan Desember, Januari, dan Februari merupakan puncak musim hujan disertai angin kencang.

Warga yang utamanya tinggal di daerah rawan puting beliung diminta selalu meningkatkan kewaspadaan saat hujan deras disertai angin kencang berlangsung.

Selain angin kencang, BPBD Magetan juga mewaspadai wilayah rawan longsor dan banjir saat musim hujan. Adapun wilayah rawan longsor di Magetan terdapat di Kecamatan Plaosan, Parang, Poncol, dan Panekan.

Sedangkan banjir rawan terjadi di wilayah Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, serta Kecamatan Barat.

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019