Cabang olahraga renang SEA Games 2019 belum mampu memberikan medali emas bagi Indonesia pada perlombaan yang berlangsung Kamis, di mana ada enam nomor final di New Clark City Aquatic Center, Clark, Filipina.

Indonesia harus puas dengan tambahan satu medali perak dan tiga medali perunggu di hari kedua pelaksanaan cabang olahraga renang setelah di hari sebelumnya mereka mengemas dua medali perunggu dan satu medali perak.

Baca juga: SEA Games 2019: Kontingen Merah Putih nihil emas pada hari pertama perlombaan renang

Perenang Vietnam Huy Hoang Nguyen masih terlalu tangguh ketika menyelesaikan nomor 1500m gaya bebas putra dengan waktu 14 menit 58,14 detik, atau 17 detik lebih cepat dari siapa pun, termasuk Aflah Fadlan Prawira yang menjadi pesaing terdekat di peringkat dua untuk membawa pulang medali perak bagi Indonesia. Huu Kim Son menambah medali untuk Vietnam dengan perunggu.

Fadlan pun memperbaiki hasil yang ia raih di nomor yang sama pada SEA Games 2017, dimana ia meraih perunggu.

"Yang pasti selalu diingatkan juga oleh pelatih bahwa kita datang ke sini itu tujuannya adalah bagaimana kita membuat hasil yang terbaik, jadi fokus kita bukan ke hasil, medali emas atau apapun, tapi bagaimana berenang yang bagus."

Baca juga: SEA Games 2019: Balap sepeda dan renang diharapkan "pecah telur" rebut emas

Dengan catatan waktu 15 menit 15,77 detik, Fadlan juga mencetak rekor nasional baru nomor 1500m dengan margin sembilan detik lebih cepat.

"Enggak menyangka bisa rekornas sejauh itu, mungkin karena hasil latihan juga kemarin, sempat latihan di China juga. Renang jarak jauh kan kemungkinan pecah jauh lebih besar dibandingkan renang jarak yang lebih pendek."
 
Perenang Indonesia Aflah Prawira (kiri) memperlihatkan medali bersama dua perenang Vietnam Nguyen Huy Hoang (tengah) dan Nguyen Huu Kim Son usai penganugerahan medali Renang Gaya Bebas 1.500 meter Putra SEA Games ke-30 di New Clark City Aquatic Center, Filipina, Kamis (5/12/2019). Aflah Prawira menempati urutan kedua dengan catatan waktu 15 menit dan 15,77 detik sehingga meraih medali perak. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.


Kemudian di nomor 50m gaya punggung putri, Anak Agung Istri Kania Ratih harus puas dengan medali perunggu setelah terpaut 0,37 detik dari peraih medali emas, Lee Lee Na Pedersen Elena asal Singapura.

Kania mengaku melakukan kesalahan jelang finis dimana seharusnya dia bisa finis dengan satu kayuhan tapi malah mengakhiri dengan dua kayuhan.

Catatan waktu Kania pun masih kalah dari Ahn Vien Nguyen Thi dari Vietnam yang finis peringkat dua untuk perak.

"Puas sih tapi tadi ada sedikit kesalahan di finis, kedekatan, jadi harusnya satu tangan di kanan di finis tapi aku nambah satunya lagi," kata Kania.

"Tetap bersyukur karena tadi pagi terlihat banyak sekali musuh yang lebih kencang," kata Kania yang sempat menangisi hasil yang ia raih hari itu.

Di nomor 50m gaya kupu-kupu putra, perenang senior Glen Victor Sutanto peringkat tiga setelah kalah cepat dari musuh bebuyutannya Joseph Isaac Schooling asal Singapura yang unggul 0,25 detik untuk meraih medali perak, sementara medali emas diraih perenang Singapura lainnya Tzen Wei Teong.

Medali perunggu ketiga bagi Indonesia hari itu disumbangkan oleh Triadi Fauzi Sidiq dari nomor 200m gaya ganti individu putra. Triadi terpaut 0,25 detik dari Hung Nguyen Tran asal Vietnam yang meraih medali emas, dan kalah tipis 0,08 detik dari Shou Darren Chua Yi yang merebut perak untuk Singapura.

Treciel Vanessae Evato Anandia dan Azzahra Permatahani masing-masing finis ke-5 dan ke-6 di nomor 200m gaya dada putri, dimana medali emas jatuh ke tangan May Mun Ee Chue Christie dari Singapura, diikuti oleh Phiangkhwan Pawopotako dari Thailand dan Jing En Phee dari Malaysia yang melengkapi podium.

Singapura menambah medali emas mereka dari nomor 4x200m gaya bebas estafet putri, mengalahkan tim Thailand dan Filipina.

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019