Lembaga Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LBH NU) Cabang Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menyesalkan beredarnya naskah ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat Madrasah Aliyah se-Wilayah Kerja Kediri Utara tahun ajaran 2019/2020 yang memuat materi tentang khilafah.

"Materi PAS mata pelajaran Fiqih Kelas XII di lembar pertama semua hampir menerangkan tentang khilafah," kata Sekretaris LPBH NU Cabang Kabupaten Kediri Taufiq Dwi Kusuma di Kediri, Rabu.

Taufiq menyayangkan beredarnya materi ujian tersebut. Hal itu menunjukkan proses indoktrinasi di dalam materi pelajaran sangat terlihat. Sebagaimana diketahui indoktrinasi adalah sebuah proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.

Praktik ini, lanjut dia, seringkali dibedakan dari pendidikan karena dalam tindakan ini, orang yang diindoktrinasi diharapkan untuk tidak mempertanyakan atau secara kritis menguji doktrin yang telah mereka pelajari.

Lebih lanjut, ia mengatakan instruksi berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan, khususnya tidak dapat disebut indoktrinasi karena prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan menuntut evaluasi diri yang kritis dan sikap bertanya yang skeptis terhadap pikiran sendiri.

Ia mencontohkan isi materi di soal itu adalah soal nomor 2, yakni dibentuknya suatu pemerintahan pasti ada tujuan yang ingin dicapai oleh para pemegang kekuasaan. Secara umum pembentukan khilafah adalah:

Di naskah itu, diberikan pilihan jawaban, yaitu A. Melanjutkan kepimimpinan Nabi Muhammad; B. Mengupayakan kesejahteraan lahir dan batin dalam rangka memperoleh kebahagian di dunia akhirat. Kemudian, C. Peran mewujudkan dasar-dasar khilafah (pemerintahan) yang adil dalam seluruh aspek kehidupan umat Islam. Jawaban D. Mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan makmur, sejahtera lahir batin serta memperoleh Ridlo Allah, dan jawaban E. Berupaya memelihara keamanan dan ketahanan negara dan agama.

Juga ditemui di soal nomor 3, yakni khilafah yang dibangun Rasulullah SAW dan diteruskan oleh para sahabatnya berlandaskan pada pijakan kokoh yang pada prinsipnya dimaksudkan untuk :

Adapun jawaban yang dituliskan antara lain A. Melindungi rakyat lemah, B. Membina toleransi, C. Menegakkan kalimat tauhid, D. Membangun kerjasama, E. Menghindari permusuhan.

LBH NU Kediri menyayangkan beredarnya soal tersebut dan berharap Kementerian Agama mengoreksi materi pelajaran sehari-hari.

"Kami meminta Kemenag untuk melakukan revisi ulang terhadap ujian mata pelajaran Fiqih secara menyeluruh dan juga melakukan evaluasi total terhadap seluruh mapel khususnya yang berkaitan dengan khilafah," kata dia.

Informasi yang dihimpun, soal itu dibuat oleh tim. Salah seorang guru yang dikabarkan juga ikut membuat soal ujian adalah guru dari sebuah MAN di Kediri dengan inisial NS.

Mengingat soal ujian penilaian akhir semester (PAS) tingkat MA itu se-Wilayah Kerja Kediri Utara, maka tim pembuat soal dari berbagai sekolah.

Sementara itu, Humas Kemenag Kabupaten Kediri Paulo Ximenes belum bisa dikonfirmasi terkait dengan temuan soal tersebut.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019