Pemeritah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mengejar target keberadaan ruang hijau mencapai 30 persen dalam beberapa tahun mendatang seiring gencarnya upaya penanaman pohon berbunga di wilayah setempat.
"Saat ini ruang hijau yang ada di kota ini baru 19 persen. Padahal sesuai aturan, keberadaan ruang hijau harus mencapai 30 persen," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat menghadiri penyerahan dan penanaman bantuan tanaman pohon Tabebuya dalam rangka penghijauan Kota Madiun di Jalan Diponegoro, Rabu.
Pihaknya terus berupaya untuk memperluas ruang hijau yang ada di Kota Madiun. Selain pembangunan taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH), upaya lain yang dilakukan untuk penghijauan kota adalah dengan penanaman kembali pohon-pohon di sejumlah pinggir jalan yang mungkin pohonnya sudah roboh atau ditebang.
"Ditargetkan keberadaan ruang hijau sebanyak 30 persen dapat tercapai dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Tapi kita akan maksimalkan di akhir tahun ini dan sepanjang tahun 2020," katanya.
Penanaman pohon, juga dilakukan pada jalan-jalan baru yang belum memiliki pohon pelindung. Selain memperindah kota, harapannya hal itu juga salah satu upaya untuk merindangkan kota.
"Pokoknya semua lahan kota yang kosong dan bisa ditanami akan saya tanaman pohon berbunga. Selain untuk penghijauan, penanaman pohon berbunga itu juga untuk mendukung Kota Madiun sejuta bunga. Jadi semakin indah," kata Maidi.
Pihaknya mengimbau agar semua elemen masyarakat turut berperan aktif dalam upaya penghijauan Kota Madiun, termasuk para instansi, lembaga, BUMN, dan pengusaha swasta melalui dana "Corporate Social Responsibility" (CSR).
Dalam kegiatan tersebut diserahkan sebanyak 200 pohon Tabebuya bantuan dari jaringan retail waralaba Indomaret. Pohon-pohon Tabebuya tersebut kemudian ditaman di sepanjang Jalan Diponegoro dan sejumlah jalan protokol lainnya.
Wali Kota berharap, ke depannya semakin banyak pengusaha yang bisa terlibat dalam pembangunan kota dan mempercepat perwujudan penghijauan di Kota Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Saat ini ruang hijau yang ada di kota ini baru 19 persen. Padahal sesuai aturan, keberadaan ruang hijau harus mencapai 30 persen," ujar Wali Kota Madiun Maidi saat menghadiri penyerahan dan penanaman bantuan tanaman pohon Tabebuya dalam rangka penghijauan Kota Madiun di Jalan Diponegoro, Rabu.
Pihaknya terus berupaya untuk memperluas ruang hijau yang ada di Kota Madiun. Selain pembangunan taman sebagai ruang terbuka hijau (RTH), upaya lain yang dilakukan untuk penghijauan kota adalah dengan penanaman kembali pohon-pohon di sejumlah pinggir jalan yang mungkin pohonnya sudah roboh atau ditebang.
"Ditargetkan keberadaan ruang hijau sebanyak 30 persen dapat tercapai dalam dua hingga tiga tahun ke depan. Tapi kita akan maksimalkan di akhir tahun ini dan sepanjang tahun 2020," katanya.
Penanaman pohon, juga dilakukan pada jalan-jalan baru yang belum memiliki pohon pelindung. Selain memperindah kota, harapannya hal itu juga salah satu upaya untuk merindangkan kota.
"Pokoknya semua lahan kota yang kosong dan bisa ditanami akan saya tanaman pohon berbunga. Selain untuk penghijauan, penanaman pohon berbunga itu juga untuk mendukung Kota Madiun sejuta bunga. Jadi semakin indah," kata Maidi.
Pihaknya mengimbau agar semua elemen masyarakat turut berperan aktif dalam upaya penghijauan Kota Madiun, termasuk para instansi, lembaga, BUMN, dan pengusaha swasta melalui dana "Corporate Social Responsibility" (CSR).
Dalam kegiatan tersebut diserahkan sebanyak 200 pohon Tabebuya bantuan dari jaringan retail waralaba Indomaret. Pohon-pohon Tabebuya tersebut kemudian ditaman di sepanjang Jalan Diponegoro dan sejumlah jalan protokol lainnya.
Wali Kota berharap, ke depannya semakin banyak pengusaha yang bisa terlibat dalam pembangunan kota dan mempercepat perwujudan penghijauan di Kota Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019