Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menganjurkan agar perangkat baik camat maupun lurah menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bisa menggerakkan dan menghidupkan roda perekonomian masyarakat, sehingga warga lebih berdaya dan siap berdaya saing.

"Kami mengajak kepada lurah, camat, seluruh OPD untuk berkolaborasi dengan masyarakat. Membuat gerakan-gerakan. Saya lihat pak lurah juga membuat gerakan seperti mewarnai tembok, membuat kampung wisata, kampung dolanan. Ini sebuah pergerakan yang sangat dibutuhkan di Kota Kediri agar masyarakatnya lebih hidup, daerahnya lebih asyik," katanya di Kediri, Rabu.

Wali Kota mengatakan hal itu dalam acara diseminasi hasil penelitian Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan (Barenlitbang) Kota Kediri dan penyerahan penghargaan kepada perangkat daerah dengan pelayanan terbaik hasil penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2019 di Kampus Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK) Kota Kediri.

Menurut ia, pemerintah dalam melakukan pelayanan publik juga mesti berubah, guru-guru juga harus berubah, termasuk dosen-dosennya.

"Ada acara-acara yang bisa menghidupkan ekonomi, kalau di Mojoroto ada car free night, di kota juga ada acara mahakarya, di pesantren ada bazarku bazarmu. Dari kata-katanya sudah kolaboratif itu. Pokoknya jangan kalah dengan daerah-daerah lain," ujar dia.

Ia mengajak kepada semua pihak untuk turut membangun sistem, menjadi lebih keren dan bagus sehingga kerja juga enak.

"Kami perlu mengingatkan kepada puskesmas, dan lain-lain bahwa kita harus terus meningkatkan pelayanan kita, melayani dengan hati. Masyarakat datang pasti minta solusinya diselesaikan, jangan dipatahkan. Kami berharap, ada pembaruan, jangan sampai ada komplain-komplain lagi di media sosial. Ke depan akan jauh lebih baik. Khususnya dalam hal pelayanan," kata dia.

Wali Kota juga menyampaikan tentang visi dan misi Pemerintah Kota Kediri periode 2020-2024, yakni Kota Kediri unggul dan makmur dalam harmoni.

Terdapat empat misi untuk mewujudkan visi tersebut yaitu, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan dan berintegritas berorientasi pada pelayanan prima dan teknologi informasi.

Selain itu, mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing berbasis nilai agama dan budaya.

Lainnya adalah memperkuat perekonomian daerah yang berbasis potensi unggulan daerah dan pengembangan ekonomi kreatif yang berkeadilan. Dan, mewujudkan Kota Kediri yang aman, nyaman dan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.

Selain itu, terdapat 11 indikator kinerja utama (IKU) RPJMD Kota Kediri, yakni indeks reformasi birokrasi dan indeks kepuasan masyarakat.

Namun, is juga berharap untuk dimasukkan Index for Happiness. Dimana, negara-negara lain sudah berpikirnya happiness dulu baru bisa produktif.

Berikutnya level kota pintar. Saat ini, level kota pintar di Kota Kediri masuk level 3. Diharapkan ada peningkatan, sehingga jika mengurus berbagai keperluan lebih mudah.

Lainnya adalah indeks pembangunan manusia yang di Kota Kediri lumayan tinggi di Jawa Timur. Pertumbuhan ekonomi juga semakin bagus, indeks gini, tingkat kemiskinan, tingkat inflasi juga bisa dikendalikan, indeks kerukunan antarumat beragama nilainya di tahun 2018 cukup tinggi 3,76.

Dari 11 indikator tersebut, dilakukan kajian penelitian yang diperoleh yaitu pertama bekerjasama dengan Universitas Brawijaya Malang Tahun 2019 mensurvei 33 unit pelayanan publik dengan responden 10.890 orang, menghasilkan nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Kota Kediri sebesar 3,41 atau 85,17. Termasuk kategori baik. Meningkat sebesar 4,21 poin dibandin dengan tahun 2018 yaitu 80,98.

Targetnya pada tahun 2024 nilai IKM Kota Kediri sebesar 3,80 atau kategori sangat baik.

Kedua, kajian indeks kota layak huni (IKLH) dilakukan oleh PT Sucofindo Surabaya dengan 430 responden yang tersebar dari tiga kecamatan dengan 28 indikator menghasilkan nilai sebesar 70,37 atau kategori cukup. Capaian tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 63,975. Hal ini menggambarkan Kota Kediri semakin layak huni untuk masyarakat. Targetnya pada tahun 2024 nilai IKLH kota kediri sebesar 85,15.

Ketiga, capaian indeks kerukunan umat beragama (IKUB) tahun 2019 bekerjasama dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kota Kediri sebesar 3,91 atau kategori tinggi dan mengalami kenaikan 0,15 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni sebesar 3,76, hal ini mencerminkan kondisi Kota Kediri yang kondusif. Targetnya pada tahun 2024 nilai IKUB kota kediri sebesar 4,3 atau kategori sangat tinggi.

Mas Abu juga menegaskan dari hasil penelitian itu bisa sebagai bekal nantinya akan dilakukan perbaikan secara bertahap.

"Saya berharap, kita sebagai pemerintah dan pemangku kebijakan Kota Kediri juga mencarikan jalan dan berkolaborasi dengan CSR atau apapun yang bisa mempercantik kota agar bisa lebih hidup lagi, karena pemerintah saja tidak akan mampu. Prinsipnya mengajak masyarakat untuk berkolaborasi membangun Kota Kediri ini secara bersama-sama," kata dia.

Dalam kegiatan yang digelar di areal Kampus IIK Kota Kediri tersebut, juga dilakukan penyerahan penghargaan kepada perangkat daerah dengan pelayanan terbaik hasil penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2019 di antaranya terbaik pertama Puskesmas Campurejo dan Kelurahan Kampung dalem dengan nilai 3,69, terbaik kedua Puskesmas Sukorame dengan nilai 3,64 dan terbaik ketiga Kelurahan Banjarmlati dan UPTD Puskesmas Wilayah selatan dengan nilai 3,61.

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019