Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, meminta aparat desa mengalokasikan anggaran untuk pengadaan perpustakaan desa, sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan dan kualitas sumber daya manusia di tingkat desa.
"Prioritas dana desa sebagaimana telah ditentukan oleh pemerintah pusat adalah pada peningkatan sumber daya manusia (SDM)," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pamekasan Faisol di Pamekasan, Senin.
Dengan demikian, sambung dia, maka pemerintah desa memiliki tugas untuk membangun perpustakaan desa (perpusdes).
"Dan ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No.11/2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2020," katanya.
Sementara di Pamekasan, hingga November 2019 ini, masih sedikit desa yang memiliki perpustakaan desa.
Padahal dalam peraturan menteri tersebut, perpusdes ini diharapkan bisa menjadi ruang belajar bagi masyarakat, kata Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Pemkab Pamekasan Kusairi.
"Jadi, dari 178 desa yang ada di Pamekasan ini, hanya 78 desa yang memiliki perpustakaan desa," katanya.
Sedangkan, sambung dia, dari jumlah 78 desa yang terdata memiliki perpustakaan tersebut, yang aktif hanya 20 desa.
"Aktif di sini dalam artian memang benar-benar dimanfaatkan sebagai tempat membaca bagi masyarakat yang ada di desa itu," katanya.
Kusairi menjelaskan, sejumlah desa yang memiliki perpustakaan dan kegiatannya aktif, antara lain Desa Bunder, Kecamatan Pademawu dan Desa Tampojung Pregi, Kecamatan Waru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Prioritas dana desa sebagaimana telah ditentukan oleh pemerintah pusat adalah pada peningkatan sumber daya manusia (SDM)," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pamekasan Faisol di Pamekasan, Senin.
Dengan demikian, sambung dia, maka pemerintah desa memiliki tugas untuk membangun perpustakaan desa (perpusdes).
"Dan ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi No.11/2019 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2020," katanya.
Sementara di Pamekasan, hingga November 2019 ini, masih sedikit desa yang memiliki perpustakaan desa.
Padahal dalam peraturan menteri tersebut, perpusdes ini diharapkan bisa menjadi ruang belajar bagi masyarakat, kata Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Pemkab Pamekasan Kusairi.
"Jadi, dari 178 desa yang ada di Pamekasan ini, hanya 78 desa yang memiliki perpustakaan desa," katanya.
Sedangkan, sambung dia, dari jumlah 78 desa yang terdata memiliki perpustakaan tersebut, yang aktif hanya 20 desa.
"Aktif di sini dalam artian memang benar-benar dimanfaatkan sebagai tempat membaca bagi masyarakat yang ada di desa itu," katanya.
Kusairi menjelaskan, sejumlah desa yang memiliki perpustakaan dan kegiatannya aktif, antara lain Desa Bunder, Kecamatan Pademawu dan Desa Tampojung Pregi, Kecamatan Waru.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019