Ratusan pedagang di Pasar Ngunut, Tulungagung, yang kiosnya ludes terdampak kebakaran pada pekan lalu, dipastikan akan menerima santunan atau bantuan dari pemerintah setempat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung Imro'atul Mufidah, Jumat, memberikan tanggapan atas desakan para pedagang Pasar Ngunut soal bantuan keuangan untuk mengurangi beban kerugian mereka.

"Soal santunan atau bantuan ini, pak bupati sudah mengarahkan agar ada santunanlah nantinya. Tapi soal berapa rupiahnya, masih dibahas oleh teman-teman," katanya.

Baca juga: Kerugian pedagang akibat kebakaran Pasar Ngunut Tulungagung membengkak

Imro'atul menegaskan, rencana pemberian santunan ini bukan ganti rugi sebab bantuan yang diberikan bersifat sukarela dan bersifat "welas-asih" dari pemerintah daerah kepada para pedagang Pasar Ngunut yang terkena musibah.

Apalagi kebakaran ini masuk kategori bencana. "Kalau ganti rugi nanti beda ya pengertiannya," ucap dia.

Baca juga: Pascakebakaran, ratusan pedagang Pasar Ngunut Tulungagung direlokasi

Dijelaskan, sejauh ini Disperindag Tulungagung mencatat ada 522 pedagang yang terdaftar menempati los Pasar Ngunut yang terbakar. Namun, di luar itu ada sekitar 300 pedagang lain yang tak memiliki lapak resmi, tetapi ikut menempati dan berjualan di dalam kompleks Pasar Ngunut yang terbakar.

Menurut Imro'atul, santunan yang dipersiapkan nanti hanya diproyeksikan bagi pedagang yang terdata sesuai dengan penerima retribusi operasional lapak di area Pasar Ngunut yang terbakar pada sepekan silam.

Baca juga: Kerugian kebakaran Pasar Ngunut capai Rp50 miliar lebih

Demikian pula dengan rencana relokasi ke eks Pasar Hewan Ngunut, sekitar sebulan mendatang. Hanya 522 pedagang yang dipastikan mendapat jatah lapak di Los yang dipersiapkan, sementara pedagang lainnya menunggu kebijakan pemerintah daerah yang saat ini masih terus melakukan inventarisasi di lapangan.

Total estimasi kerugian akibat kebakaran Pasar Ngunut itu ditaksir mencapai Rp50 miliar.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019